Filesatu.co.id, Banyuwangi | Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyuwangi melaksanakan Apel Gelar Pasukan “Pamor Keris” Patroli Motor Penegakkan Prokes di Masyarakat, pada Senin pagi (24/01/2022) di Lapangan Apel Mapolresta Banyuwangi.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nasrun Pasaribu, Wakil Bupati Banyuwangi H. Sugirah, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut(P) Ansori, Sekda Kabupaten Banyuwangi Ir H Mujiono, Dandim 0825 Letkol Kav Eko Julianto Ramadhan.
Dengan susunan pasukan terdiri dari Kapolsek jajaran Polresta Banyuwangi, TNI AD Kodim 0825 Banyuwangi, TNI AL Lanal Banyuwangi, Subdenpom Banyuwangi, Satpol PP, Anggota Polresta Banyuwangi dan perwakilan Polsek jajaran.
Pimpinan apel Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi H. Sugirah membacakan sambutan Gubernur Jawa Timur. Dalam sambutannya Gubernur Jatim menyampaikan ucapan terimakasih atas partisipasi semua pihak terutama dari Polisi, TNI dan masyarakat yang telah dalam upaya penegakan dan disiplin protokol kesehatan.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa saat ini dunia sedang menghadapi badai penyebaran Covid-19 varian omicorn, bahkan di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa tercatat mengalami lonjakan yang cukup signifikan yaitu sekitar 175.000 penambahan kasus per hari sehingga membuat kewalahan dunia medis di negara-negara tersebut,” ujar Wabup Banyuwangi.
H. Sugirah menambahkkan bahwa di Indonesia sendiri meskipun penyebaran Covid-19 saat ini masih relatif bisa dikendalikan namun tanda-tanda kenaikan angka Covid sudah mulai nampak, dimana untuk kasus harian varian omicorn saat sudah naik berkisar 800 orang per hari sejak pertama kali masuk ke Indonesia pada tanggal 27 November 2021 bahkan menurut epidemiologi diprediksi pada bulan Februari SD Maret akan mengalami gelombang ketiga pandemi Covid-19 dimana pada waktu itu , di Jawa Timur penambahan kasus varian omicorn saat ini sekitar 8 orang yang tersebar di kota Malang, Kota Surabaya dan kabupaten Malang. Varian omicorn ini perlu kita waspadai karena daya penularannya lima kali lebih cepat dibandingkan dengan varian delta.
“Menurut Kemenkes cepatnya penyebaran Covid-19 khsusnya varian omicron tersebut setidaknya disebabkan oleh 3 faktor variabel pertama rendahnya penerapan protokol kesehatan (berdasarkan data Kemenkes RI pada tanggal 26 Desember 2021 kepatuhan memakai masker mencapai 92,15 persen, sementara pada 2 Januari 2022 turun menjadi 92,14 persen), kedua turunnya kegiatan testing (pemeriksaan) dan tracing (penelusuran) kontak erat Covid-19 serta ketiga adanya peningkatan mobilitas penduduk khususnya pada saat libur Nataru 2021 kemarin, selain itu adanya pembukaan beberapa pintu kedatangan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) di beberapa bandara termasuk Bandara Internasional Juanda yang direncanakan akan dibuka pada tanggal 22 Januari 2022 juga menjadi penyebab cepatnya penyebaran Covid 19,” terang Wabup Banyuwangi tersebut.
Dalam upaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19 tersebut menurut Wabup menyampaikan pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan seperti memberlakukan assemen PPKM yang semula dua minggu sekali menjadi seminggu sekali untuk mengetahui perkembangan pengendalian Covid-19 di beberapa daerah sesuai dengan indikator yang telah ditentukan, kebijakan lain pemerintah adalah dengan memperketat pintu masuk dari luar negeri dengan melakukan screening yang ketat terhadap pelaku perjalanan luar negeri serta menambah waktu pelaksanaan karantina bagi PPLN yang semula 5 hari menjadi 7 hari.
“Untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Jawa Timur sudah dilakukan beberapa inovasi-inovasi seperti Monitoring Karantina Presisi yang diprakarsai oleh Polri dan telah dilaunching beberapa waktu yang lalu, hal tersebut sangat positif terutama untuk memantau pergerakan para PPLN yang sedang melakukan karantina di beberapa lokasi yang telah ditetapkan. Selain itu saat ini polda jatim bekerja sama dengan Kodam V/Brawijaya akan membentuk Tim Patroli
Bermotor yang diberi nama “Pamor Keris” yang akan dilaksnakan oleh seluruh jajaran TNI polri di wilayah Jawa Timur ,” terang H. Sugirah.
Adapun tugas dari tim tersebut adalah melaksanakan patroli secara rutin dengan sasaran penegakan protokol kesehatan sekaligus juga melaksanakan kegiatan dalam rangka cipta kondisi harkamtibmas di wilayah Jawa Timur. Diharapkan para kepala daerah dapat mendukung kegiatan yang bagus ini dengan mengerahkan personelnya untuk membantu pihak TNI-Polri dalam rangka upaya preemtif dan preventif penegakan protokol kesehatan masyarakat di wilayah Jawa Timur dengan harapan dengan adanya kegiatan tersebut penyebaran virus Covid-19 dapat dikendalikan sehingga masyarakat dapat menjalankan aktifitasnya dengan aman dan lancar sehingga dapat meningkatkan perkekonomian dan pembangunan nasional.
Apel kesiapan ini dilaksanakan secara serentak baik di tingkat provinsi maupun kab/kota di wilayah jawa timur sehingga Tim Pamor Keris
yang dibentuk saat ini tidak hanya untuk tingkat provinsi saja melainkan seluruh kab/kota akan melaksanakan kegiatan patroli bersama dalam rangka penegakan protokol kesehatan dan cipta kondisi Kamtibmas di seluruh wilayah jawa timur. (Humas Resta BWI)