Tutup Monev 2022, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun Beri Pelatihan Pembuatan Pakan

Filesatu.co.id, Madiun | Kelompok ternak bangun karya kelurahan Bangunsari kecamatan Dolopo mendapat pelatihan pembuatan pakan ternak. Pelatihan tersebut sekaligus penutupan monitoring evaluasi (monev) 2022 yang telah dilaksanakan hampir 2 bulan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun, Kamis (24/03/2022).

Bacaan Lainnya

Hadir dalam kegiatan, Bagus Sri Yulianta selaku kepala bidang peternakan bersama rombongan dari Dinas. Pelatihan pembuatan pakan ini merupakan salah satu upaya mengatasi krisis pakan serta peningkatan kualitas gizi untuk hewan ternak yang dimiliki kelompok tersebut.

Dalam paparannya, Bagus mengatakan bahwa menurunnya produktivitas pertanian, sangat berpengaruh terhadap ketersediaan pakan. Bahkan, di beberapa daerah, jerami padi menjadi rebutan. Dirinya tak ingin kelompok bangun karya di bangunsari ini mengalami hal tersebut.

“Selain padi, di bangunsari ini kan ada jagung, kalau bisa ya jangan dibakar, manfaatkan, jangan sampai mubadzir, apalagi jagung mengandung gizi tinggi untuk ternak sapi,” paparnya.

Masih menurut Bagus, melimpahnya tanaman jagung di wilayah Bangunsari merupakan prospek yang sangat bagus. Usai pemanenan jagung, batangnya bisa langsung dibawa pulang maupun diolah di tempat. Hasilnya, selain bisa untuk bahan pakan fermentasi, bisa juga langsung dijual.

“Memang, selama ini yang menjadi tanda tanya dan dan keraguan para peternak adalah tentang laku apa tidak pakan tadi, kita harus berani merubah mindset, ready stok dulu, pasti ada yang beli, jadi keuntungan yang didapat tidak hanya dari hasil budidaya sapi ini saja, dari pakan hingga kotorannya pun bisa dikomersilkan,” imbuh Bagus.

Ditempat yang sama, Anas yang juga dari rombongan Dinas Peternakan menjelaskan keunggulan dari pembuatan pakan dengan cari fermentasi. Menurutnya, cara ini sangat efektif untuk meningkatkan kualitas budidaya ternak, baik itu kambing maupun sapi.

“Pembuatannya sangat mudah, hanya butuh 4 bahan, Em4, Tetes, Mineral dan bahan utama tanaman jagung tadi. Sebelum diolah, batang jagung wajib dicacah terlebih dahulu, bisa manual bisa pake mesin coper, kurang lebih dibuat antara 3-5 centimeter, baru diaduk rata,” jelas Anas.

Masih menurut Anas, cara diatas adalah perlakuan terhadap jagung yang langsung diproduksi pasca panen. Sementara tanaman jagung yang dijemur terlebih dahulu, bisa ditambahkan air secukupnya.

“Untuk menghindari jamur, memang umumnya tanaman dijemur dulu, gak papa. Nah nanti ketika mau diproses fermentasi, wajib ditambah air, gunanya untuk mempertahankan kadarnya diangka 60%, pakai perkiraan saja, basah tapi gak sampai menetes,” tambahnya.

Selain pemaparan teori, dalam agenda pelatihan pembuatan pakan untuk kelompok bangun karya tersebut juga langsung dipraktikkan. Tujuannya agar para anggota kelompok bisa melihat langsung proses pembuatan pakan tersebut dari awal hingga selesai.

Sementara itu, Gono selaku ketua kelompok bangun karya menghimbau para anggota untuk bisa mengikuti arahan dari Dinas. Pasalnya, banyak keuntungan yang didapat jika seluruh anggotanya bisa menerapkan pembuatan pakan ini.

“Setelah kegiatan ini, para anggota kelompok kami pastikan lebih aktif lagi, untuk hari ini memang banyak yang berhalangan, barengan repot panen di sawah,” ujar Gono.

Menutup acara monitoring evaluasi, Bagus bersama tim Dinas memberikan vitamin untuk sapi ternak para anggota kelompok. Dirinya berpesan, pelatihan ini harus diterapkan. Fermentasi merupakan solusi. Selain mengatasi krisis pakan juga sebagai sarana meningkatkan kualitas gizi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *