Filesatu.co.id.Jember | Tragedi maut terjadi di pesisir selatan Jember. Sebanyak 8 orang dikabarkan hilang terseret ombak saat melakukan ritual di Pantai Payangan, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Minggu (13/2/2022) dini hari.
Kapolsek Ambulu AKP. Makruf membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, warga yang terseret ombak itu hendak melakukan ritual.
Namun, pihak pengelola wisata sudah memberikan peringatan agar berhati-hati.
“Petugas pantai sudah mengingatkan agar tidak ditepi pantai karena ombak sedang besar,” tambah dia.
Namun, peringatan itu tidak diindahkan hingga mereka tetap melakukan ritual di kawasan pantai.
Akibatnya, ketika ombak besar, mereka terseret arus laut. Selanjutnya, ada yang menghubungi pihak kepolisian untuk meminta pertolongan.
Informasi yang dihimpun Filesatu Jember menyebutkan, para korban ini berangkat bersama rombongan yang dipimpin oleh Hasan dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara.
Secara estafet, rombongan ini berangkat dari rumah Hasan di Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi berjumlah 24 orang. Mereka berasal dari Kecamatan Panti, Patrang, Sukorambi, Sumbersari, Ajung dan Jenggawah.
Beberapa saat kemudian, tepatnya Sabtu (12/2) sekitar pukul 23.00, rombongan tiba di Pantai Payangan untuk bersama-sama melakukan ritual. Belum diketahui pasti ritual seperti apa yang mereka lakukan. Tujuan ritual tersebut juga belum diketahui secara jelas.”tuturnya
Pihak TNI dan SAR tiba di lokasi dan mengevakuasi korban yang selamat dan yang meninggal. Bahkan sudah ditemukan dua orang meninggal dunia. tiga orang selamat dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas)Ambulu sedangkan delapan orang masih dalam upaya pencarian.
Informasi yang dihimpun Filesatu Jember menyebutkan, para korban ini berangkat bersama rombongan yang dipimpin oleh Hasan dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara. Secara estafet, rombongan ini berangkat dari rumah Hasan di Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi berjumlah 24 orang. Mereka berasal dari Kecamatan Panti, Patrang, Sukorambi, Sumbersari, Ajung dan Jenggawah.
Beberapa saat kemudian, tepatnya Sabtu (12/2) sekitar pukul 23.00, rombongan tiba di Pantai Payangan untuk bersama-sama melakukan ritual. Belum diketahui pasti ritual seperti apa yang mereka lakukan. Tujuan ritual tersebut juga belum diketahui secara jelas.”tuturnya
Satu jam berikutnya, sekitar pukul 00.00, sebanyak 23 orang mulai melakukan melakukan ritual di tepi pantai. Satu orang tidak ikut ritual karena hanya sebagai sopir. Namun sebelumnya, rombongan ini sudah diingatkan oleh Saladin, warga yang mengelola Bukit Seroja yang berada di sebelah utara lokasi kejadian. Saladin meminta agar rombongan tersebut tidak ke laut karena ombak cukup besar.
Rupanya, rombongan ini tetap bertahan di pantai untuk melanjutkan ritual. Tak berselang lama, sekitar pukul 00.25,ombak Pantai Payangan yang datang secara tiba-tiba membuat sebanyak 23 orang ini terseret ombak.
Polisi dan tim penyelamat yang mendapatkan laporan segera menuju ke lokasi. Pukul 02.45, para korban selamat dan meninggal dibawa menggunakan ambulans Puskesmas Sabrang dan kendaraan Polsek Ambulu ke Puskesmas Ambulu.(Tog).