Filesatu.co.id, Madiun | Hujan deras yang mengguyur wilayah Madiun pada Kamis malam telah mengakibatkan banjir di sejumlah Desa. Salah satunya adalah Desa Garon Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun. Banjir yang terjadi sejak malam hari tak kunjung surut hingga saat ini, Jum’at 24/12/2021).
Dari informasi yang diperoleh dari warga setempat, Desa Garon bisa dikatakan langganan banjir. Hampir setiap tahun pada musim penghujan, Garon tenggelam. Rumah dan sawah milik warga pun selalu terimbas akibat banjir tersebut.
Suprianto, salah seorang warga Desa setempat bahkan masih memimpan file-file yang berisi potret kebanjiran yang melanda Desanya ini. Mulai banjir 2019, 2020 dan tahun 2021 yang saat ini terjadi.
Menurutnya, banjir musiman ini sangat merugikan masyarakat, termasuk dirinya. Semua terdampak tanpa tebang pilih. Ratusan rumah tenggelam hingga puluhan hektare sawah terancam gagal panen.
“Ada empat dusun mas yang terdampak, kalau sawah ± 70 hektare, sebagian besar terancam gagal panen,” terangnya kepada awak media.
Masih menurut Supri, banjir yang terjadi ini akibat tingginya intensitas curah hujan. Selain itu, beberapa sungai yang mengelilingi Desa tidak mampu menampung debit air yang mengalir.
“Yang paling terlihat, banjir ini akibat luapan dari sungai DAM Piring dan sungai dari DAM Sampung,” imbuhnya.
Baik Suprianto maupun masyarakat lainnya berharap ada penanganan terhadap banjir tahunan ini. Tak harus langsung terbebas dari banjir, setidaknya bisa meminimalisir.
“Harapannya, kami minta relokasi sungai dan penanggulan tepi sungai. Pohon yang di tepi sungai ditebangi sehingga bisa ditanggul,” tutupnya.
Memang tidak mudah menjadi masyarakat yang berdomisili di wilayah langganan banjir. Dari tahun ke tahun harus lelah dan pasrah. Air hujan yang seharusnya membawa berkah justru menimbulkan musibah.