Filesatu.co.id, Blitar | Suhu politik sudah mulai memanas jelang kontestasi pemilihan umum (pemilu) tahun 2024. Beberapa partai besar sudah mengumumkan dan mendeklarasikan calon presidennya. Tentu ini menjadi sebuah sinyal untuk memberikan arah kebijakan partai dalam upaya meraup suara di pemilu tahun depan. Profil calon pemimpin bangsa sudah disuguhkan sebagai suksesor Presiden Jokowi cukup menyita perhatian publik.
Wakil ketua partai Gerindra Kabupaten Blitar Tomi Gandhi menyampaikan bahwa, dirinya yakin masyarakat kabupaten blitar saat ini akan memilih Partai Gerindra dan memilih Prabowo Subianto sebagai presiden Indonesia. Bukan memilih presiden youtube Indonesia.
“Tomi Gandhi menilai saat ini ada calon presiden (Capres), yang ingin menjadi presiden YouTube Indonesia dengan sering upload kegiatannya di media sosial agar terkenal,” ungkapnya sambil tersenyum simpul.
Sindiran itu dilontarkan Wakil Ketua Gerindra Kabupaten Blitar lantaran dia menilai ada salah satu capres, kegiatannya di media sosial dengan di dunia nyata, jauh berbeda. Medsos yang mempertontonkan kegiatan kesehariannya adalah upaya menggiring opini publik semata tapi kenyataan dilapangan ada yang berbeda.
“Masyarakat Blitar sudah tidak bodoh dan tidak bisa di bodoh-bodohi lagi, mereka semua sangat tahu siapa capres YouTube ahli pembuat konten penggiring opini, tidak perlu di jelasin siapa nama capres YouTube itu, toh masyarakat pasti paham, padahal banyak permasalahan di unit kerjanya tidak selesai, masyarakat tahu mana pencitraan mana yang kerja nyata, kerja itu ada prosesnya dan ada bentuk hasilnya,” urai Tomi Gandhi.
Tomi Gandhi melanjutkan dengan mengambil contoh pada pemilihan bupati Blitar pada Pemilukada tahun 2019 kemarin. Kita semua tahu dan ingat betul pilkada 2019 kabupaten Blitar, pasangan incumbent di dukung banyak partai besar partai pemenang pemilu saja diluar prediksi bisa tumbang dengan margin suara yang cukup signifikan.
“Tentu sangat memalukan di dunia jagat raya, dan menjadi bukti bahwa masyarakat Blitar sudah tidak buta politik dan sudah bukan jamannya lagi politik pakai iming-iming, pake premanisme, pake kriminalisasi. Karena masyarakat kita sudah pintar dan sudah tidak takut dan tabu lagi bicara politik untuk semua kalangan,” jelas Tomi Gandhi.
Belajar dari pengalaman itu, untuk persiapan pecalegkan sendiri, Partai Gerindra saat ini tidak ada masalah dan berjalan lancar. Apalagi bakal calon legislatif (Bacaleg) dari partai Gerindra tidak perlu beriklan iming-iming bonus sudah melebihi kuota. Sudah lolos tahap seleksi persiapannya, karena stok kader Gerindra yang memiliki kompetensi banyak sekali sehingga partai Gerindra tidak bingung cari caleg, apa lagi sampai pakai iming-iming segala, lanjut Tomi Gandhi.
Di akhir pandangan politiknya Tomi Gandhi menyatakan bahwa, “Seluruh Bacaleg dari Gerindra sudah sepakat, urusan menjadi anggota DPR atau tidak menjadi anggota itu nomer dua, yang terpenting partai Gerindra mendapatkan suara terbanyak khususnya di Blitar dan secara umum di Indonesia, serta Bapak Prabowo Subianto terpilih menjadi Presiden,” pungkasnya. (Pram).