Tanggap Kesiapan Bencana, Pemkab Madiun Ikuti Pelatihan Kepemimpinan Penanggulangan Bencana

Filesatu.co.id, Madiun | Bupati Madiun Ahmad Dawami mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Dalam Penanggulangan Bencana di Provinsi Jawa Timur bagi Kepala Daerah dan Ketua DPRD Kabupaten/Kota se- Jawa Timur. Bertempat di Badan Pengembangan SDM Provinsi Jawa Timur, kegiatan ini digelar, Rabu (02/11/2022).

Bacaan Lainnya

Hadir Dalam kegiatan tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan, dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan jika bencana terjadi diluar kendali manusia. Tetapi manusia dalam melakukan langkah antisipasi pada saat pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana.

Untuk itu dirinya mendorong agar seluruh pemerintah daerah di Jawa Timur untuk senantiasa melakukan kesiapsiagaan. Dirinya juga menyebutkan jika di setiap daerah pasti terdapat bencana dan tidak ada satu daerah pun yang nihil dari bencana.

“Tidak ada satu daerah pun baik dari Sabang sampai Merauke yang tidak memiliki bencana,” tegasnya.

Selain itu, Mantan Panglima Kodam V Brawijaya tersebut menambahkan jika sangat dibutuhkan peran kepemimpinan lapangan. Kepemimpinan lapangan yang dimaksudkan adalah kepemimpinan yang tidak terlalu banyak teori dan bertele-tele.

Ia juga mencontohkan beberapa kisah heroik dari masyarakat yang memiliki kemampuan kepemimpinan lapangan. Dirinya berharap agar seluruh pemerintah daerah mampu berkoordinasi dengan baik pada saat terjadi bencana dan tidak sungkan untuk mengeluarkan instruksi tanggap darurat agar BNPB masuk masuk dan membantu.

Bupati Madiun Ahmad Dawami saat berjabatan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan agar seluruh pemerintah daerah mampu bersinergi dalam menghadapi bencana. Dirinya berpesan agar memperhatikan kondisi sungai yang sudah mengalami sedimentasi.

“Kepala daerah, saya mengucapkan terima kasih, supaya melihat ini hulu hilirnya nyambung, kalau sudah tau sedimentasinya sudah makin tinggi dan sungainya mulai mengecil, ayo dikeruk bareng,” ujar Khofifah.

Menurutnya hal tersebut akan mampu membuat ruang dan volume air di sungai akan luas dan panjang. Sehingga bencana banjir mampu di antisipasi apabila sedimentasi tersebut mampu diatasi bersama.

Dirinya juga menyoroti pentingya pintu air yang ada di setiap bendungan. Pintu air yang berfungsi untuk mengatur air di sungai, bendungan penahan banjir, maupun di tanggul sungai tersebut harus mampu dikendalikan dan dikelola dengan baik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *