Seribu Pelajar di Madiun Ikuti Wisuda Pendidikan Karakter Berbasis Keagamaan

Filesatu.co.id, Madiun | Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Wisuda Karakter Keagamaan tingkat SD dan SMP. Bertempat di Pendopo Ronggo Djoemeno Caruban, acara tersebut diselenggarakan, Kamis (17/10/2024).

Hadir dalam kegiatan, Pj Bupati Madiun Tontro Pahlawanto, PJ. Sekda Sodik Hery Purnomo, Asisten Pemerintahan dan Kesra Soedjiono, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siti Zubaidah, Staf Ahli, Kepala Kantor Kemenag, beberapa Kepala Badan dan OPD, Camat, Kyai, Tokoh Masyarakat serta 1000 pelajar tingkat SD dan SMP di Kabupaten Madiun.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Pj Bupati Madiun menyampaikan pentingnya pendidikan karakter bagi peserta didik. Menurutnya, dengan pendidikan karakter inilah para pelajar dapat memiliki moral dan akhlak mulia.

“Pendidikan karakter berbasis keagamaan ini merupakan salah satu upaya Pemkab Madiun membentuk karakter generasi penerus bangsa, mereka tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan saja, namun juga membentuk karakter yang kokoh, bermoral dan berakhlak mulia, sehingga akan tercipta sumber daya manusia yang unggul,” terang Tontro.

Di tempat yang sama, Soedjiono mengatakan wisuda karakter yang diselenggarakan ini digelar rutin tahunan sebagai bentuk apresiasi terhadap pelajar se-Kabupaten Madiun.

“Acara seremonial ini digelar sebagai bentuk apresiasi sekaligus reward kepada siswa yang telah mengikuti pembelajaran pendidikan karakter keagamaan di sekolah masing masing,” terang Soedjiono.

Sementara itu, Siti Zubaidah selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun menuturkan bahwa pendidikan karakter berbasis keagamaan ini merupakan bentuk komitmen pemkab Madiun sesuai Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

“Pendidikan karakter berbasis keagamaan, merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Madiun dalam mendukung pembentukan karakter sesuai Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5),” terang Siti.

Mengenai metode, lanjut Siti, menggunakan tartila bil qolam. Menurutnya, metode ini sangat efektif bagi para pelajar dalam membaca sekaligus memahami Alquran.

“Dengan menggunakan metode tartila bil qolam. Ini merupakan metode membaca dan memahami Alquran dengan merenungkan dan memahami makna setiap ayat, tidak hanya mencakup nilai agama tetapi juga nilai kehidupan berdasarkan Pancasila,” pungkas Siti.(adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *