Filesatu.co.id, Jember | Diduga akibat Arus pendek listrik (korsleting listrik) , sembilan rumah di Dusun Krajan, Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat terbakar. Musibah kebakaran itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, Sabtu malam (22/7/2023).
Menurut Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat Jazuli saat dikonfirmasi beberapa wartawan mengatakan, kebakaran itu diduga berasal dari korsleting listrik yang terjadi di salah satu rumah warga.
“Korsleting listrik itu tidak tahu di depan rumah atau dalamnya, kemudian menyambar dua motor yang ada di rumah itu. Karena kondisi motor terbakar dan ada bensinnya. Jadinya api membesar. Bahkan dua motor itu hanya sisa pelegnya saja, lokasi rumah berada di depan rumahnya,” kata Jazuli.
Karena lokasi rumah saling berdempetan yang berada di kawasan padat penduduk. Kobaran api semakin membesar. Bahkan menyambar bangunan rumah lainnya.
“Total ada sembilan rumah yang terbakar, satu rumah dengan lainnya itu berdempetan. Karena ada yang punya rumah bisa dibilang masih satu saudara,” katanya.
“Kobaran api cepat membesar, karena selain akibat bensin dari dua motor. Di lokasi ini angin kencang, jadi kobaran api cepat menyambar dan membesar, rumahnya pun juga ikut terbakar. Namun beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran it,” ungkap Jasuli.
“Alhamdulillah saya sekeluarga 4 orang, selamat semua. Termasuk warga yang lain. Dari 9 rumah yang terbakar ini. 5 rumah rata dengan tanah, 4 rumah hanya terbakar sebagian. Seperti halnya rumah saya, yabg terbakar bagian belakang dapur rumah yang berdempetan. Kobaran api cepat membesar juga karena banyak rumah bahannya dari gedek (anyaman bambu, red), juga dari rusuk kayu. Jadi mudah terbakar,” jelasnya.
Sementara Kades Plalangan Sofyan Zulkarnain Malik saat dikonfirmasi terpisah mengatakan, “Untuk korban hanya hewan milik warga, ada 12 ekor bebek hangus, termasuk burung-burung murai, kenari, dan jenis lain milik saya terbakar. Korban manusia tidak ada. Sekarang perbaikan listrik, untuk proses bersih-bersih bekas kebakaran. Takut ada paku, atau pecahan kaca,” katanya.
Dari kebakaran tersebut, untuk proses pemadaman warga saling bergotong royong membantu memadamkan api. Tampak di lokasi kebakaran, juga ada dua truk damkar dari Posko Kalisat dan Mako Pemkab Jember yang berada di lokasi kejadian.
“Yang tahu pertama kali terjadi rumah kebakaran itu Ibu Poniyati. Setelah pulang Salat Isya di Masjid Nurul Huda jaraknya 1 meter dari lokasi kebakaran. Dia melihat ada kobaran api. Sontak teriak, dan warga berdatangan. Semua saling bantu memadamkan api,” ungkapnya.
Sofyan juga membenarkan, penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik.
“Selanjutnya saya menghubungi Pos Damkar Kalisat, datang satu truk damkar. Selisih beberapa menit truk damkar dari Mako Pemkab Jember juga datang. Saling bantu bersama warga memadamkan api,Untuk proses pemadaman api, lanjutnya, membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam,” tuturnya.
“Kebakaran sekitar pukul 7 malam, pemadaman dan pendinginan selesai sekitar pukul 9 malam. Kurang lebih 2 jam kebakaran ini,” ungkapnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Diperkirakan total kerugian sebesar Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah).Diduga api berasal dari korsleting listrik rumah milik Sutikno.” pungkasnya. (Togas).