Filesatu.co.id.Jember | Sudah sepekan lebih Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite langka di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Jember, Jumat, (8/10/2021),
Terjadi antrian panjang di anjungan jenis Pertamax dari Roda dua maupun roda empat yang disebabkan kekosongan BBM jenis Pertalite .
Seperti yang terjadi di SPBU 54.681.13 di Jalan Cendrawasih nampak mengular bahkan hingga ke jalan raya. Salah seorang tugas yang enggan disebut namanya mengaku sudah seminggu lebih Pertalite kosong.
Pemandangan juga di SPBU 54.681.04 di Jalan Gajah Mada, Jember, nampak hal yang sama. Anjungan Pertalite sepi antrian sementara di anjungan Pertamax full antrian.
Demikian pula di SPBU 53.681.35 di Jalan Letjen Basuki Rahmat (Pasar Sabtuan), Jember, anjungan Pertalite mengular panjang. Itupun tinggal beberapa jam saja.
“Kalo hanya masalah keterlambatan pengiriman, tidak jadi masalah, permasalahan saat Loading Order ( LO) yang seharusnya 16 kiloliter (KL) tapi hanya dikirim 8 Kl,” ujar salah satu pengawas SPBU di sana.
Menindaklanjuti adanya kelangkaan BBM, Kasat Samapta Polres Jember AKP Eko Basuki Teguh.A.SH bersama Aiptu Harley Bastian ( Kanit Pam Obvit), Bripka Medi ( Danru 1 Patko Samapta) dan team alap-alap melakukan sidak kebeberapa SPBU,
Diantaranya SPBU Wuluhan dan Ambulu menjadi sasaran utama untuk dilakukan sidak, karena terdapat adanya kejanggalan polisi melihat adanya pengisian BBM dalam drum besar dan di lakukan saat menjelang subuh.
Setelah di datangi polisi minta rekomendasi surat yang wajib dibawa, tidak bisa menunjukannya. Namun pengemudi mengaku bukan pemilik hanya sebagai sopir.
Kasat Samapta menjelaskan,” tindakan ini sudah melanggar karena membeli pertalite subsidi dalam jumlah banyak tanpa menunjukan dokumen resmi dan untuk sementara kami akan serahkan ke Unit Reskrim Polres Jember.
“Dengan barang bukti 3 unit kendaraan berisi 26 drum dan penanggung jawab SPBU untuk dimintai keterangan dan dibawa ke Polres Jember untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.”pungkasnya.
Sementara salah seorang warga setempat Anton mengatakan, kami sangat mendukung langkah petugas kepolisian untuk menertibkan pendistribusian BBM di SPBU.
” Bener pak banyak warga membeli BBM tidak sesuai aturan yaitu dengan mengunakan Drum ini sangat berbahaya bila terjadi hal hal yang tidak diinginkan bisa terbakar,
“Biasanya kami harus antri lama dan panjang gara-gara mereka ngisinya lama, dan kadang juga di bilang habis, kami mendukung pak polisi dengan tindakan ini,” ujarnya.(Tog/F1).