FILESATU.CO.ID, PASURUAN – RSUD Bangil klarifikasi kesalahan hasil tes swab PCR pada beberapa hari lalu yang menimpa ibu Syarifah Torayyah, warga Kelurahan Kidul Dalem, Bangil, Pasuruan.
Pada beberapa hari yang lalu beberapa pasien yang di tes PCR di RSUD Bangil yang salah satunya menyatakan ibu Syarifah warga Kelurahan Kidul Dalem, Bangil di nyatakan positif Covid-19. Padahal, Syarifah tidak pernah melakukan tes pada hari itu.
Sementara itu dalam klarifikasinya Humas RSUD Bangil M. Hayat menyatakan dan mengakui pihak rumah sakit telah terjadi human error pada saat proses pengolahan data hasil swab.”sabtu (26.06.2021)
Hayat menjelaskan ibu Syarifah pernah melakukan tes swab PCR di RSUD Bangil pada tanggal 15 Juni 2021. Dan hasil tes keluar keesokan harinya, pada tanggal 16 Juni 2021.
“Setiap orang yang mendaftar biasanya diberikan barcode untuk pelabelan pada sampel dan juga pada data rekam mediknya. Nah barcode ini kemungkinan besar dicetak lebih pada tanggal 15 Juni 2021, dan tertinggal di poli Covid,” bebernya.
Lebih lanjut Hayat menyatakan, lalu pada tanggal 21 Juni, pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan dan swab PCR pada sekitar 50 pasien. Pada hari itu, kata Hayat, malah terdapat satu pasien yang diswab namun tidak ditemukan sampelnya,”jelasnya.
“Setelah dikonfirmasi, pasien itu ternyata merasa diswab. Sementara kita komplet istilahnya, sudah terkumpul sampelnya tapi masih ada satu sampel yang tidak ada. Artinya, punya ibu Syarifah menutupi punya bapak ini, kasarnya seperti itu. Nah, barcodenya bapak ini kepakai ibu Syarifah,” urainya.
Keesokan harinya, satu pasien yang sampelnya tidak ada tersebut, mendatangi RSUD Bangil dan melakukan tes ulang.
“Jadi di tanggal 21 itu, ada kelebihan sampel, tapi tidak lebih karena barcodenya bu Syarifah (tanggal 15 Juni) terbawa ikut menempel di sampel orang (tanggal 21 Juni),” jelas.
Kesalahan tertukarnya barcode dan sampel antara milik Syarifah dengan salah satu pasien tersebut disebabkan kesalahan petugas mengentri data. Sehingga, hasil tes yang seharusnya milik salah satu pasien tersebut teridentifikasi milik Syarifah.
“Sebenarnya kawan-kawan kami di lab itu sudah menerima hasil, tapi kok tidak ada ya di daftar ini, di pendaftaran juga tidak ada itu (tanggal 21 juni). Lalu berinisiatif mendaftarkan, sehingga bisa dientri. Kelirunya di situ,” sambungnya.
Pihaknya telah meminta maaf dan menjelaskan kesalahan yang dilakukan petugas tersebut kepada keluarga Syarifah yang merasa dirugikan. Menurut Hayat, dari kesalahan ini, pihaknya akan terus memperbaiki manajemen dan pelayanan di RSUD Bangil.
“Ini untuk memperingatkan mereka yang bertugas untuk berhati-hati dalam melaksanakan tugasnya. Kami dari manajemen RSUD Bangil ini adalah momen untuk perbaikan terus dalam segala hal dan dari dua hasil tes yang ada untuk ibu Syarifah yang benar dari hasil tes sweb PCR tanggal 16 Juni ibu Syarifah dinyatakan negatif,” tandas M. Hayat,”.*