Filesatu.co.id, Banyuwangi | Pemkab Banyuwangi terus melakukan terobosan dan ide baru guna menunjang perkembangan perekonomian yang lebih maju kedepannya di era terkini.
Berbagai program yang bisa menunjang perekonomian lebih maju dan energik, salah satu program yang diluncurkan “Jagoan Bisnis”.
Selain Jagoan bisnis, Pemkab juga meluncurkan program inkubasi anak muda di bidang pertanian (Jagoan Tani) dan juga Jagoan Digital.
Program tersebut bertujuan untuk mencetak ratusan anak muda setempat menjadi pengusaha.
Ada atusan anak muda yang tergabung dalam program ”Jagoan Bisnis” Banyuwangi mengikuti sesi mentoring offline.
Bertempat di Jiwa jawa Resort, Kecamatan Licin. pada Senin (11/7/2022), sekitar 100 peserta mengikuti mentoring offline.
Mereka adalah 33 tim yang diseleksi dari 57 tim yang terdaftar di program yang menghadirkan hadiah ratusan juta sebagai stimulus modal usaha bagi para kandidat terpilih tersebut.
Sebanyak 33 tim yang terdiri sekitar 100 peserta tersebut merupakan para milenial yang memiliki sudah membangun rintisan usaha, maupun menyusun ide usaha di sektor non-pertanian. Seperti fashion, jasa layanan pemasangan pembangkit listrik tenaga surya, pengembangan diri, serta konsultan pernikahan. Ada juga crypto currency, kuliner, pendidikan, packaging creative, hingga social media handling.
“Semoga sesi ini bisa menambah motivasi dan inspirasi bagi para peserta dalam mengembangkan bisnisnya ke depan. Selain mendapatkan insight dan motivasi, peserta juga bisa sharing langsung bagaimana perjuangan dan kisah sukses para mentor dalam membangun bisnisnya,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Di hari pertama, para Mentor yang dihadirkan antara lain Sigit Pramono, seorang bankir kenamaan Indonesia dan pernah menjabat sebagai Presdir BII dan Dirut BNI; Asmi Kopi Banyuwangi, Founder Ais Coffee; Dede Abdul Ghani, Ketua HIPMI Banyuwangi; Dias Satria, Founder Jagoan Indonesia yang juga akademisi Universitas Brawijaya; Achmad Rizki, Creativepreneur Banyuwangi; serta Deddy Marquis, Founder Talks.
Dede Selah satu mentor yang memberikan materi terkait leadership, kolaborasi dan networking, strategi membangun bisnis bermodal kepercayaan diri, hingga tata kelola.
“Membangun networking sangat diperlukan dalam pengembangan sebuah bisnis. Manfaatkan ekosistem di sekitar kalian untuk memperluas jejaring bisnis yang sudah dirintis,” papar Dede, Ketua HIPMI Banyuwangi.
Menurut Dede, kesempatan para peserta untuk melebarkan bisnisnya sangat terbuka luas. Apalagi dukungan pemkab sangat kuat dalam mendorong lahirnya wirausahawan muda baru.
Melalui program ‘’Jagoan Banyuwangi’’ termasuk di dalamnya ‘’Jagoan Bisnis”, kata Dede, pemkab memfasilitasi anak-anak muda untuk mewujudkan ide bisnis yang saat ini sedang mereka rancang.
“Manfaatkan kesempatan ini dengan baik. Persiapkan diri dan jaga komitmen agar bisnis kalian bisa bertahan,” tegas Dede.
Selain Dede, mentor lainnya, Sigit Pramono, juga membagikan kiat suksesnya membangun bisnis. “Jadi pengusaha jangan takut gagal. Mencoba sekali kalau gagal, cobalah kembali. Karena kegagalan itulah yang akan menempa kalian,” kata Sigit yang merupakan pemilik Jiwa Jawa Resort.
Dia lalu menceritakan kisah Ciputra, seorang pengusaha properti sukses yang memulai usahanya dari bawah hingga dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.
“Ada tiga kunci sukses berbisnis ala Ciputra, yakni visioner, memiliki karakter inovator, dan berani mengambil resiko. Tiga hal ini yang juga harus kalian terapkan jika ingin usahanya berhasil,” ujar Sigit.
Sementara dikesempatan tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Banyuwangi Azis Hamidi menambahkan, mentoring offline dilakukan selama dua hari, Senin – Selasa (11-12/7/2022).
Selain mentoring, pada hari kedua ini juga dilakukan sesi pitch desk. Sebanyak 33 tim terpilih akan melakukan presentasi rintisan bisnis dan ide bisnisnya langsung di hadapan para juri.
“Selanjutnya, disaring lagi tinggal 10 tim. Mereka akan berkompetisi jadi yang terbaik untuk mendapatkan hadiah hibah modal sebesar total Rp.100 juta rupiah,” pungkasnya.