Filesatu.co.id Kabupaten Malang | Nelayan di Indonesia umumnya hidup dalam garis kemiskinan dengan kesejahteraan yang minim. Demikian pula halnya di Kabupaten Malang. Kondisi masyarakat nelayan yang miskin, merupakan hambatan potensial bagi masyarakat nelayan untuk mendorong pembangunan di wilayahnya sehingga dapat mengakibatkan lemahnya bargaining position dari masyarakat pesisir dengan pihak-pihak lain di luar kawasan pesisir, yang kemudian dapat berdampak pada kurangnya kemampuan dalam mengembangkan kapasitas dirinya dan organisasi atau kelembagaan sosial yang dimiliki sebagai sarana aktualisasi dalam membangun wilayahnya. Hal ini kemudian menjadi keresahan tersendiri bagi HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia).
Anjas Sasana Bahri, Ketua HNSI Kabupaten Malang menegaskan bahwasanya HNSI sebagai organisasi yang bergelut dalam pemberdayaan dan menyuarakan nasib nelayan,, HNSI harus selalu hadir dalam setiap permasalahan nelayan. Oleh karenanya kami melakukan kegiatan Bincang Dari Hati Ke Hati dalam kegiatan “Rembug Nelayan” dengan kelompok nelayan di Dusun Sendang biru Kabupaten Malang pada Sabtu 5 November 2022.
Acara Bincang dari hai ke hati dengan nelayan ini dihadiri oleh sekitar 30 orang nelayan yang merupakan perwakilan dari 4 (empat) paguyuban nelayan yakni paguyuban nelayan jukung, paguyuban nelayan Purse Seine, paguyupan nelayan Sekoci, dan peguyuban nelayan Slerek.
“Acara bincang dari hati ke hati dengan nelayan berjalan dengan sangat dinamis yang pada akhirnya memunculkan 6 (enam) point penting yang akan ditindaklanjuti bersama dengan HNSI Kabupaten Malang,” terang Anjas Sasana
6 poin itu kesepakatan dalam Rembuk Nelayan itu yakni :
1. Penyediaan lahan sebagai tempat tambat labuh
2. Pembangunan tempat perbaikan jaring
3. Penataan nelayan andon (pada saat musim tangkap)
4. Peningkatan kapasitas dan kualitas akses jalan
5. Peningkatan SDM nelayan dan SDM anak nelayan
6. Kemudahan pengurusan surat pas kecil
Selain itu, dalam acara bincang dari hati ke hati dengan nelayan, HNSI Kabupaten Malang juga menghadirkan perwakilan dari BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Malang yang menjelaskan arti pentingnya asuransi kesehatan bagi nelayan.
Pekerjaan sebagai nelayan adalah pekerjaan yang high risk yang mana resiko terberatnya adalah kecelakaan di laut bahkan hilang ditengah laut. Dengan adanya asuransi kesehatan, maka akan meringkankan nelayan apabila terjadi resiko kecelakaan laut karena terbackup oleh asuransi kesehatan.
Diakhir kegiatan, HNSI Kabupaten Malang dan perwakilan kelompok nelayan Sendangbiru menegaskan bahwa siap mendukung semua kebijakan pemerintah demi kesejahteraan nelayan dan menolak segala bentuk tindakan anarkis, ujaran kebencian dan hoaks dengan berperan serta ikut menjaga situasi Kantibmas demi terwujudnya Negara Indonesia sebagai poros maritim.