Refleksi Akhir Tahun 2024: PJS Menuju Masa Depan Cemerlang

Mahmud Marhaba Ketua Umum DPP PJS
Mahmud Marhaba Ketua Umum DPP PJS

Oleh: Mahmud Marhaba ( Ketum DPP PJS )

TAHUN 2024 segera berakhir, dan ini menjadi momen refleksi yang penting bagi keluarga besar Pro Jurnalismedia Siber (PJS). Sejak didirikan pada 12 Mei 2022, PJS berkomitmen untuk mewujudkan visinya: Terwujudnya Jurnalis Berintegritas, Kompeten, dan Profesional. Sebagai organisasi yang menaungi wartawan di platform media siber, PJS telah menunjukkan perkembangan luar biasa dalam waktu singkat.

Bacaan Lainnya

Kini, PJS telah hadir di 26 provinsi dengan lebih dari 1.000 wartawan aktif sebagai anggota. Dengan capaian ini, secara administratif, PJS telah memenuhi persyaratan minimal yang ditetapkan Dewan Pers untuk menjadi konstituen. Namun, angka ini bukan sekadar pencapaian statistik; ini adalah bukti bahwa para wartawan dari berbagai daerah percaya pada visi dan misi organisasi ini.

Membangun PJS dengan Pengalaman yang Kaya

Sebagai penggagas dan pendiri JMSI (Jaringan Media Siber Indonesia), saya merasa bangga sekaligus bertanggung jawab atas perjalanan organisasi ini. Saya ditunjuk sebagai Ketua Panitia Deklarasi JMSI di Kalimantan Selatan (Kalsel) 2019 lalu. Usai Deklarasi, saya ditunjuk menjadi Plt Ketua Umum JMSI dalam mempersiapkan Munas pada bulan Juni 2020. Saat Munas, saya dipercayakan menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) meski hanya dalam kurun waktu 2 tahun. Pengalaman yang berharga di JMSI yakni mampu menghantarkan organisasi berkumpulnya pemilik media menjadi konstituen Dewan Pers. Pengalaman ini menjadi bekal berharga untuk menata PJS agar lebih baik di masa mendatang.

Saat membangun JMSI, saya mengawal 10 Pengurus Daerah (Pengda) hingga berhasil lolos sebagai bagian dari Dewan Pers. Pengalaman ini mengajarkan pentingnya sinergi, kerja keras, dan strategi yang terencana dalam membangun sebuah organisasi pers yang kredibel. Hal ini menjadi pedoman bagi saya dalam membawa PJS menuju capaian yang sama, bahkan lebih besar.

Sebagai Ahli Pers Dewan Pers, saya juga memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan setiap anggota PJS dilatih menjadi wartawan yang profesional. Salah satu program unggulan yang telah kami lakukan adalah Webinar Jurnalistik yang digelar setiap dua minggu sekali. Program ini tidak hanya diikuti oleh anggota PJS, tetapi juga menarik minat wartawan dari luar organisasi untuk bergabung. Dalam webinar ini, kami memberikan berbagai materi jurnalistik, mulai dari hukum pers, kode etik, hingga teknik peliputan yang mendalam.

Mendorong Kompetensi Wartawan PJS

Kompetensi adalah kunci untuk membangun kepercayaan publik terhadap profesi wartawan. Sebagai Penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Lembaga Uji UKW UPN Veteran Yogyakarta, saya terus mendorong agar setiap anggota PJS mengikuti UKW, baik melalui fasilitas gratis dari Dewan Pers maupun program UKW mandiri yang dibiayai oleh pengurus PJS di berbagai tingkatan.

Target utama kami adalah memastikan seluruh anggota PJS menjadi wartawan kompeten pada tahun 2025. Kompetensi ini bukan hanya soal sertifikat, tetapi juga mencakup kemampuan untuk menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas, berintegritas, dan sesuai dengan kode etik.

Capaian yang Membanggakan di Tahun 2024.

Sepanjang tahun 2024, teman-teman pengurus DPD dan DPC di seluruh Indonesia telah bekerja keras untuk mensosialisasikan keberadaan PJS. Mereka menjalin komunikasi dengan wartawan, pemerintah daerah, dan masyarakat. Upaya ini membuahkan hasil yang luar biasa. Dalam waktu tiga tahun, PJS telah menjadi organisasi yang solid dan siap mendaftarkan diri sebagai konstituen Dewan Pers.

Namun, ini bukan alasan untuk berpuas diri. Jumlah anggota masih bisa ditingkatkan, sistem kerja harus terus disempurnakan, dan sosialisasi perlu digencarkan. Capaian yang belum maksimal di tahun ini harus menjadi pelajaran untuk menata strategi yang lebih baik di tahun depan.

PJS: Rumah Kita, Masa Depan Kita

PJS bukan sekadar organisasi; ia adalah rumah bagi para wartawan yang berkomitmen pada profesionalisme. Di dalam rumah ini, tidak ada ruang untuk diskriminasi atau perendahan terhadap sesama wartawan. Semua anggota adalah keluarga besar yang saling mendukung dan bekerja sama.
Stigma negatif terhadap wartawan, seperti sebutan “wartawan abal-abal” atau “wartawan bodrex,” masih menjadi tantangan. Namun, PJS hadir untuk melawan stigma tersebut, membuktikan bahwa setiap wartawan memiliki hak dan kewajiban yang sama, baik di mata pemerintah, masyarakat, maupun sesama insan pers.

Menyongsong Tahun 2025

Tahun 2025 adalah tahun yang penuh harapan. Dengan pengalaman yang telah kami miliki dan kerja keras yang konsisten, saya optimis PJS dapat mencapai target besar, termasuk menjadi konstituen Dewan Pers. Namun, hal ini hanya bisa tercapai jika kita tetap bersatu, bekerja keras, dan menjaga integritas organisasi.

PJS adalah rumah kita. Mari kita jaga rumah ini agar tetap kokoh, bebas dari rongrongan oknum yang tidak bertanggung jawab. Jadikan PJS sebagai rumah impian yang dipenuhi kedamaian dan harapan untuk masa depan Pers Indonesia yang lebih baik.***

Tinggalkan Balasan