Filesatu.co.id, Banyuwangi | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi pada hari Selasa (3/12/2024) dalam rangka rayakan Hari Disabilitas Internasional, menggelar Festival “Kita Bisa”.
Festival yang dipusatkan di SD Negeri Model Banyuwangi tersebut menampilkan beragam karya dan bakat luar biasa dari anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) atau Disabilitas.
Pada stan-stan pameran, digelar hasil karya mereka. Diantaranya mulai dari batik, anyaman dari limbah plastik, hingga aneka kerupuk, snack, robot bertenaga surya, dan tempat sampah sensor gerak.
Salah satu yang menarik perhatian adalah hasil karya Ibrahim, siswa SMPN 3 Banyuwangi penyandang border line yang mampu membuat game Pin Ball.
Dengan bimbingan guru pendampingnya, Ibrahim mampu menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkreasi di bidang teknologi.
Bupati Ipuk Fiestiandani dalam sambutanya mengatakan, Festival Kita Bisa merupakan agenda rutin dan wujud komitmen pemerintah daerah dalam memberikan akses pendidikan yang setara bagi seluruh anak muda, termasuk penyandang disabilitas.
“Ini salah satu wujud komitmen pemkab untuk memberikan akses pendidikan yang sama kepada anak-anak muda daerah,” ujar Bupati Ipuk.
Perlu diketahui, sejak 2013, Banyuwangi telah menerapkan sistem sekolah inklusi, dan kini semua sekolah negeri dari tingkat PAUD hingga SMA/sederajat telah berstatus inklusif.
Bahkan, tidak hanya di bidang pendidikan, Pemkab Banyuwangi juga berupaya memenuhi hak-hak disabilitas di berbagai sektor, seperti penyediaan fasilitas di tempat-tempat publik dan peluang kerja lainya. (Kur).