Program Sinergisitas Sosial Untuk Eks Napi Terorisme Kembali ke Masyarakat

Kegiatan sinergitas antara BNPT dan Kementerian Sosial di Jabung Kabupaten Malang

FILESATU.CO.ID, KABUPATEN MALANG  | “Pelatihan Penguatan Kapasitas Ekomoni” merupakan tagline program kegiatan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia (BNPT) bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Malang.

Kegiatan pelatihan ecoprin dan pengolahan daging ini menggandeng UKM Merah Putih dan Forum Keserasian Sosial (FKS), Sabtu (6/11/2021).

Bacaan Lainnya

Bertempat di lahan edukasi pertanian Integrated Farming, Desa Jabung, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Lahan tersebut juga merupakan milik salah satu eks narapidana teroris .

Pelatihan ini setidaknya diikuti 50 ibu-ibu penggiat UMKM dari berbagai daerah di Malang Raya. UKM  yang mengikuti dari Pakisaji, Singosari, Karangploso dan Jabung dengan narasumber dari UKM Merah Putih.

Kegiatan ini dihadiri oleh Titin Kunti Astutik, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Malang, Atik Srihartatik, Kepala Desa Jabung, dan dari BNPT adalah Ferdi serta Sutrisno Abdi salah satu eks napi terorisme.

Kegiatan penguatan ekonomi dengan jalan pelatihan kepada UKM kali ini merupakan pilot projek BNPT dan Kementerian Sosial. Kegiatan ini  bekerjasama dengan 48 kementerian dan lembaga dalam bidang penanggulangan dan pendampingan eks narapidana teroris untuk kembali ke masyarakat.

Sutrisno Adi memakai peci saat kegiatan bersama BNPT

Titin Kunti Astutik, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Malang disela kegiatan menuturkan bahwa kegiatan yang diselenggarakan (6/11), adalah upaya Kemensos dan BNPT untuk menghilangkan stigma eks napiter di masyarakat. Disamping itu untuk penguatan ekonomi warga sekitar eks napiter berada.

“Kegiatan pagi ini adalah program keserasian sosial dari Kementerian Sosial, nah disini ada Pak Sutrisno eks Napiter yang telah NKRI atau yang telah sadar atau ingin kembali ke mayarakat,” tutur Ibu berkerudung ini.

Titin juga menyampaikan bahwa Kemensos bersinergi dengan BNPT terkait pendampingan eks napiter, selain itu lanjut Titin, Kementrian juga memberikan bantuan dana pada eks Napiter sebagai modal penguatan ekonomi.

“Kemensos memberikan bantuan modal usaha sebesar 150 juta, jadi ini adalah milik masyarakat Jabung. Karena, dalam mendapatkan program keserasian sosial ini melalui proposal dan pembentukan forum di tingkat desa yang dikepalai dan dibimbing oleh kepala desa,” ujarnya.

“Kegiatan saat ini untuk menyiapkan eks napiter supaya bisa kembali ke masyarakat. Dan masyarakat diberikan edukasi pemberdayaan ekonominya. Dengan harapan lambat laun stigma pada eks napiter akan hilang, jadi masyarakat dipersiapkan untuk menerima eks napiter dan eks napiter sendiri bisa hidup serta memulihkan ekonominya,” jelasnya

Ditemui setelah acara, Ferdi sebagai fasilitator Sinergisitas BNPT, Kabupaten Malang menuturkan, bahwa sisi ekonomi adalah salah satu strategi dalam pembinaan dan pendampingan BNPT bagi mantan narapidana terorisme.

Meskipun begitu, diakui olehnya bahwa ekonomi hanya bagian lain dari strategi yang dilakukan oleh BNPT dalam penanggualangan dan pendampingan eks teroris. Setelah mereka menyatakan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kenapa ekonomi kita sentuh, itu salah satu ya, bukan satu-satunya strategi BNPT khususnya dalam penanggulangan sampai pemulihan mantan-mantan teroris,” ujar pria ini.

Dirinya juga menjelaskan bahwa konsep Sinergisitas Sosial ini tidak melulu pendampingan kepada Napiter saja. BNPT dengan Sinergisitas ini juga mendorong pemulihan ekonomi dan pendekatan UMKM.

“Saya fikir juga, ketika napiter keluar dari penjara harus pemulihan ekonomi. Banyak ya sebelum terkait kasus terorisme, dia punya usaha, nah pasca itu kan mereka harus memulai dari awal untuk itu,” terang Ferdi terkait program sinergisitas ini.

Sejalan dengan program pemulihan ekonomi serta penguatan usaha warga eks napiter, Anik Suhertatik, kepala desa Jabung sangat mendukung program sinergisitas ini. Dirinya menyatakan selalu mensuport dan memudahkan pengajuan-pengajuan yang di lakukan warganya yang pernah terkait terorisme ini.

Selain itu, Anik Suhertatik juga menjelaskan bahwa Jabung bersih dari paham-paham radikalisme dan terorisme.

“Mas Sutrisno Adi ini yang awalnya dikatakan teroris dan sebagainya bisa diterima oleh masyarakat, dan alhamdulillah itu. Dalam setiap kegiatan apapun itu, katakanlah selalu bisa menjadi mitra kita, bersinerginya desa dengan konsep sinergisitas sosial ini. Contoh salah satunya pengajuan kegiatan hari ini, yang melalui desa, dan pembuatan proposal juga desa yang mana Mas Sutrisno masuk didalamnya,” ujar Anik

Anik Srihartatik juga menjelaskan bahwa program Sinergisitas Sosial ini memang harus melalui desa dan diketahui oleh kepala desa. Dirinya berharap dengan program dan pelatihan yang dilakukan hari ini bisa memberi faedah dan menumbuh kembangkan ekonomi UMKM di Jabung.

Ditemui terakhir, Sutrisno Adi eks napiter yang baru keluar dari lembaga permasyarakatan tahun 2018  mengatakan, kegiatan kali ini adalah upaya dirinya bisa mengabdi dan berbagi untuk masyarakat.

Selain itu dirinya sangat berharap bantuan yang telah didapatkan bisa menjadi modal usaha dirinya dan mengembangkan ekonomi serta membawa dampak positif kepada masyarakat.

“Sekarang saya tinggal mengaplikasikan bantuan-bantuan itu untuk dibagikan ke masyarakat, dan itu bagian saya mengabdi kepada masyarakat saat ini dan memang dbutuhkan kesabaran,” tutur warga eks napiter yang lebih dikenal dengan panggilan Cipeng.

Laporan : Nasai

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *