Polisi Distribusikan Ribuan Nasi Bungkus Untuk Warga di Bojonegoro Saat Banjir Belum Surut

FILESATU.CO.ID, BOJONEGORO | Memastikan kesiapsiagaan personel, sarana prasarana dan memantau Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo, Kapolres Bojonegoro, AKBP Mario Prahatinto, mendatangi pemukiman warga yang terdampak luapan air sungai Bengawan Solo.

Bacaan Lainnya

Sejak siang Kapolres Bojonegoro yang didampangi Wakapolres, Danki 3 Brimob C Pelopor Polda Jatim, perwakilan dari Kodim 0813/Bojonegoro melaksanakan patroli dan pemantuan TMA Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Kalitidu hingga Kecamatan Kota Bojonegoro.

Kapolres Bojonegoro bersama anggota juga membagikan 3.000 nasi bungkus kepada warga yang masih tetap tinggal di rumah dan sebagian warga mengungsi di tempat pengungsian.

Dalam kesempatan tersebut Kapolres Bojonegoro juga memberikan semangat dan sabar kepada warga tempat tinggalnya terendam banjir.

“Sabar ya pak, bu semoga banjir cepat surut, tetap waspada nggih,”ucap AKBP Mario sambil menyerahkan nasi bungkus kepada warga.

Kapolres Bojonegoro juga berpesan kepada Masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati, mengingat intensitas curah hujan yang cukup deras, dikhawatirkan akan terjadi debit air naik.

“Polres Bojonegoro bersama rekan – rekan TNI dari Kodim dan BPBD serta Pemkab Bojonegoro akan terus melakukan langkah – langkah untuk penanganan bencana ini termasuk upaya penyelamatan bagi warga,”ujar AKBP Mario di lokasi banjir, Senin (11/3/2024).

Pantauan media ini, Kapolres Bojonegoro bersama personel TNI yang mendatangi beberapa lokasi terdampak luapan air Bengawan Solo diantaranya Kelurahan Ledok Kulon, Ledok Wetan dan Desa Ngulanan Kecamatan Dander disambut riang oleh warga meskipun rumahnya nampak terendam air.

Kepada media, Ruslan salah seorang warga mengaku bantuan yang diberikan oleh Polres Bojonegoro berupa nasi bungkus dan pengadaan dapur umum sangat membantu warga terdampak banjir.

“Terimakasih kepada bapak Kapolres dan anggota Polres Bojonegoro, bantuan nasi ini sangat membantu karena selama banjir kami tidak bisa memasak nasi,”ujar Ruslan. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *