HUT ke-62, Perhutani Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim di Saradan

Filesatu.co.id, Saradan | Dalam rangka memperingati hari jadi yang ke 62, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan menggelar acara tasyakuran dengan melaksanakan do’a bersama dan santunan anak yatim. Bertempat di aula kantor Perhutani KPH Saradan Jl. Rimba Mulya No. 8 Madiun, acara tersebut diselenggarakan, Rabu (29/03/2023).

Bacaan Lainnya

Hadir dalam kegiatan, Administratur KPH Saradan Rumhayati, Wakil Administratur KPH Saradan Sunardi, segenap pejabat setingkat Kepala Seksi (Kasi), Kepala Sub Seksi (KSS) beserta karyawan kantor dan segenap Asper/ Bagian Pemangkuan Hutan (BKPH) beserta perwakilan Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) sewilayah KPH Saradan.

Santunan diserahkan langsung oleh Administratur KPH Saradan Rumhayati didampingi Kasi Keuangan & SDM dan Wakil Administratur KPH Saradan Sunardi kepada 10 anak Yatim dari sekitar kantor Perhutani KPH Saradan.

Dalam sambutannya Administratur KPH Saradan Rumhayati mengatakan tasyakuran dan doa bersama dalam peringatan HUT Perhutani ke 62 ini, diharapkan dapat memperkuat sinergitas para pihak sehingga Perhutani tetap jaya dan eksis dalam pengelolaan hutan.

”Pada HUT Perhutani yang ke 62, kita menggelar kegiatan tasyakuran dengan melaksanakan do’a bersama serta menyantuni anak-anak Yatim yang tinggal di daerah sekitar hutan. Harapannya dengan kegiatan ini, ke depan Perhutani tetap jaya dan bisa eksis untuk mengelola sumberdaya hutan secara berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Rumhayati.

Momentum HUT Perhutani, lanjut Rumhayati, dirasa sangat pas untuk meningkatkan semangat kinerja agar bisa berkontribusi kepada negara.

”Selain itu dengan adanya peringatan HUT Perhutani ke 62 ini, kita jadikan momentum untuk meningkatkan kinerja kita dalam mengelola sumberdaya hutan dengan harapan semoga Perhutani bisa meningkatkan pendapatan sehingga mampu berkontribusi kepada Negara dan dapat mensejahterakan karyawannya,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Uztad Miftahul Huda pengasuh pondok pesantren Kanzul Ullum Kota Madiun dalam tausiyahnya mengatakan pentingnya belajar hidup sederhana, melatih kesabaran dan menahan hawa nafsu di bulan Ramadhan.

”Dalam bulan suci Ramadhan ini kita harus belajar untuk hidup sederhana dan melatih kesabaran dengan menahan diri dari rasa lapar dan haus juga menahan diri dari hawa nafsu untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa, karena Rasulullah Muhamad SAW mengatakan bahwa di dalam puasa ada dua kenikmatan, yaitu kenikmatan saat kita berbuka dan kenikmatan ketika kita bertemu dengan Allah SWT dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT saat kita beribadah,” terangnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *