Filesatu.co.id, Saradan | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan bersama PT Kaliandra Merah Nusantara melakukan uji petik tanaman Biomassa jenis Gamal /Gleiriside di petak 74b-1 wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kebonduren Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kedungbrubus KPH Saradan, Kamis (07/09/2023).
Kegiatan uji petik tanaman Biomassa ini dipimpin langsung oleh General Manager (GM) Komersial Kayu Divisi Regional Jawa Timur Bambang Cahyo Purnomo didampingi oleh Manager Komersial Kayu KBM Madiun Indra Laksmana, Asisten Manager Persediaan Kayu Saradan Eko Taryono, Wakil Adm Saradan Selatan Noor Imanuddin, Kasi Produksi & PE Bob Edward, yang diikuti oleh Kepala TPK dan Penguji TK I dan II KPH Saradan, Staff Lapngan PT KMN Gresik Ahmad Sofyan, segenap Asper/ KBKPH, KRPH dan Mandor Tebang KPH Saradan.
Seperti disampaikan General Manager (GM) Komersial Kayu Divisi Regional Jawa Timur Bambang Cahyo Purnomo mengatakan, ”Tujuan dilaksanakan uji petik tebangan tanaman Biomassa jenis Gamal/Gleriside ini ada adalah untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana tata cara melakukan penebangan dan pemotongan batang kayu sesuaii dengan administrtasi SIPUHH (system informasi penata usahaan hasil hutan) kepada jajaran petugas produksi khususnya Mandor Tebang,” kata Bambang menjelaskan.
”Pada produk kayu jenis Gamal/Gleriside ini ada 3 jenis satuan yaitu satuan staple meter, m³ dan satuan kg atau tonase. Sebenarnya satuan itu sudah divalidasi oleh Kementerian LHK melalui proses penelitian, tetapi dilapangan sifatnya bisa dinamis. Kita sepakat memakai satuan staple meter untuk itu Mandor Tebang harus mampu membuat potongan kayu yang seragam dan mampu menata atau menumpuknya sehingga dapat mengurangi rongga pada stapel meter dengan maksimal,” kata Bambang menambahkan.
Di tempat yang sama Staf Pelaksana Lapangan PT Kaliandra Merah Nusantara (KMN) Ahmad Sofyan mengatakan, ”Dengan adanya kerjasama tanaman Biomassa jenis Gamal/Gleriside antara Perhutani dengan PT KMN ini diharapkan akan saling menguntungkan pada kedua belah pihak. Dengan adanya uji petik tebangan tanaman Biomassa ini diharapkan akan ditemukan hasil hitung-hitungannya karena nanti PT KMN akan membayar sesuai dengan timbangan yang ada di pabrik dan dengan adanya proses timbangan lokal pada uji petik ini mudah-mudahan akan sama dengan timbangan yang ada di pabrik,” kata Ahmad Sofyan menjelaskan.
”Harapan kedepan mudah-mudahan kerjasama antara PT KMN dengan Perhutani ini berkah dan bisa berjalan terus, kita akan siap menerima dan menampung produksi tanaman Biomassa dari Perhutani sebanyak-banyaknya untuk kebutuhan bahan mentah pabrik PT KMN,” ujar Sofyan menambahkan.