Filesatu.co.id, Saradan | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan bersama Ikatan Isteri Karyawan Perhutani Cabang Saradan memberikan bantuan 120 paket sembako kepada para korban banjir Dusun Kaliklampok Desa Bobol Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro, Senin (7/11/2022).
Bantuan diserahkan Administratur KPH Saradan yang diwakili oleh Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kaliklampok, Erjefri bersama wakil dari IIK Perhutani Cabang Sri Wahyuni kepada Kepala Desa Bobol Saimo.
Seperti disampaikan Asper BKPH Kaliklampok Erjefri mengatakan tingginya intensitas hujan mengakibatkan desa Bobol banjir. Meski tak ada korban jiwa, namun kerugian material masyarakat cukup besar.
”Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan terjadinya banjir di desa Bobol. Tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir tersebut tetapi deras dan luapan air setinggi 1,5 meter tersebut mampu menghanyutkan 1 jembatan, 1 rumah roboh, 3 rumah rusak berat dan beberapa rumah rusak ringan,” ujar Erjefri.
Untuk meringankan beban para korban kebanjiran, lanjut Erjefri, Perhutani menyalurkan paket sembako berisi beberapa bahan makanan.
”Pasca kejadian banjir, Management Perhutani dengan IIK Perhutani telah menyerahkan 120 paket sembako yang berisi beras, minyak, mie instan dan susu kepada para korban banjir yang diterima oleh Kepala Desa Bobol Saimo. Harapannya, bantuan sembako ini bermanfaat bagi korban banjir dan masyarakat desa hutan lebih berperan aktif untuk menjaga kelestarian,” imbuh Erjefri.
Sementara itu, Kepala Desa Bobol Saimo sangat mengapresiasi Perhutani atas bantuan dan support kepada masyarakat yang terdampak. Dirinya berharap, masyarakat dapat mengambil hikmah atas musibah. Dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian hutan, sehingga dapat meminimalisir terjadinya banjir.
“Atas nama Kepala Desa Bobol, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Perhutani, telah peduli memberikan bantuan sembako kepada masyarakat desa Bobol yang terdampak banjir. Semoga bantuan ini berkah dan mampu menyadarkan warga Bobol untuk tidak merusak hutan dan bisa bersinergi bersama Perhutani dalam membangun hutan agar lestari dan kita terhindar dari bencana banjir,” kata Saimo.