Filesatu.co.id, Madiun | Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga terus berupaya mengembangkan ekonomi kreatif. Untuk pertama kalinya, Dinas yang dinahkodai Anang Sulistijono itu menggelar pelatihan menjahit pakaian adat khas Kabupaten Madiun. Bertempat di Balai Latihan Kerja (BLK) Caruban, pelatihan diselenggarakan, Rabu (27/03/2024).
Kepala Bidang Pemasaran, Dian Widayanti mengatakan pelatihan ini merupakan pertama kalinya diselenggarakan Disparpora. Hal tersebut merupakan salah satu langkah pengembangan ekonomi kreatif di wilayah Kabupaten Madiun yang memang telah diamanahkan.
“2023 belum, jadi memang baru tahun 2024 ini kami mengadakan pelatihan, Disparpora khususnya bidang pemasaran diamanahi untuk pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Madiun. Banyak masyarakat yang belum tahu bahwa pelaku ekonomi kreatif itu memang diamanahkan ke kami,” ujar Dian.
Menjahit pakaian khas adat, lanjut Dian, merupakan sebagai tindak lanjut dari SE Pemerintah Daerah dalam penggunaan baju khas setiap bulan. Ke depan, pemesanan baju tersebut tidak perlu dari luar daerah.
“Kita melakukan pelatihan menjahit baju khas ini dalam rangka menyongsong SE yang diterbitkan oleh pemerintah daerah, yaitu menggunakan baju khas di setiap bulan pada awal minggunya. Pak PJ Bupati mengharapkan pemesanan dari kabupaten sendiri. Baik dari bahan maupun dari penjahitnya, tidak disarankan dari luar Kabupaten,” imbuhnya.
Masih dikatakan Dian, peserta pelatihan juga diprioritaskan yang sudah mahir, mereka yang sudah menggeluti dunia konveksi. Dari 15 Kecamatan di kabupaten Madiun, ditargetkan ada 150 orang yang akan dilatih.
“Yang kami hadirkan ini semuanya penjahit yang sudah mahir dan mudah berbisnis di jasa penjahit. Untuk sekali pelatihan ada 50 peserta. Tahun 2024 target kita nanti sekitar 150 orang yang dilatih, jadi pesertanya menyebar di 15 Kecamatan. Arahan dari pimpinan, tidak hanya mengeblok di satu Kecamatan saja tapi di setiap Kecamatan ada penjahit yang mampu untuk menjahit baju khas Kabupaten. Kedepannya nanti setelah penjahit ini bisa, kita buatkan paguyuban, komunitas dan web online yang nantinya bisa menerima pesanan dari masyarakat Kabupaten Madiun khususnya ASN,” pungkasnya.
Salah satu peserta pelatihan, Sirojul Munir dari Desa Sewulan Kecamatan Dagangan sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Menurutnya, ini merupakan peluang emas bagi para pelaku usaha konveksi untuk meningkatkan perekonomian.
“Alhamdulillah, kami sebagai penjahit insya Allah akan mengambil kesempatan ini sebaik-baiknya. Dengan adanya pelatihan dari pemerintah dan dibuatkan sebuah katalog ini nanti menjadi sarana untuk pengenalan kami kepada masyarakat. Mudah-mudahan, ke depan bisa membuat usaha kami, para pelaku usaha konveksi menjadi lebih berkembang lagi,” harapnya.(an)