Peran Organisasi Keagamaan Membangun Karakter Bernegara Dengan Ideologi Pancasila di Banyuwangi

Caption : Bakesbangpol Kabupaten Banyuwangi menggelar acara Halaqoh di Hallroom El-Hotel, Kabat, Banyuwangi, Selasa (22/10/2024)(Filesatu.co.id/Istimewa).

Filesatu.co.id, Banyuwangi l Sebagai upaya memperkuat peran organisasi keagamaan dalam membangun karakter bangsa yang berlandaskan ideologi Pancasila, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banyuwangi menggelar acara Halaqoh.

Bacaan Lainnya

Acara yang diselenggarakan di Hallroom El-Hotel pada selasa (22/10/2024) dengan tema “Peran Organisasi Keagamaan dalam Membangun Karakter Bernegara dengan Ideologi Pancasila” menghadirkan sejumlah tokoh dan beberapa narasumber yang berkompeten.

Plt. Kepala Bakesbangpol Banyuwangi, Drs. R. Agus Mulyono, M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa betapa pentingnya sinergi antara pemerintah dan organisasi keagamaan dalam menjaga nilai-nilai Pancasila di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.

Caption : Bakesbangpol Kabupaten Banyuwangi menggelar acara Halaqoh di Hallroom El-Hotel, Kabat, Banyuwangi, Selasa (22/10/2024)(Filesatu.co.id/Istimewa).

Menurutnya, organisasi keagamaan memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat.

‘Kesatuan dan persatuan bangsa ini harus terus dijaga. Organisasi keagamaan bisa menjadi mitra pemerintah dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat luas,” kata R. Agus Mulyono.

Sementara, hadir sebagai narasumber, Drs. Nur Chozin, S.H., M.H.I., dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banyuwangi, juha menyampaikan bahwa Pancasila adalah fondasi yang mengakomodasi seluruh elemen bangsa, termasuk organisasi keagamaan.

“Moderasi beragama sangat penting dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Empat indikator moderasi beragama adalah komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi. Semua ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila,” tegas Nur Chozin.

K.H. Sholehuddin, dari Pondok Pesantren Al Qibtiyah Tugung, Kecamatan Sempu, yang juga hadir pada acara tersebut juga mengajak seluruh peserta untuk meneladani nilai-nilai kebhinekaan yang sejalan dengan ajaran Islam dan Pancasila.

Ia juga menekankan pentingnya kemandirian dalam organisasi keagamaan serta menghindari kepentingan pribadi dalam menjalankan peran organisasi.

“Organisasi harus mandiri dan tidak menjadi alat untuk keuntungan pribadi. Pemahaman tentang persamaan hak dalam demokrasi sangat penting untuk diterapkan,” ujarnya.

Moderator acara, Abdul Aziz, Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Banyuwangi, menekankan pentingnya peran organisasi keagamaan dalam menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup bernegara.

Halaqoh ini dihadiri oleh berbagai organisasi keagamaan Islam di Kabupaten Banyuwangi yang aktif berdiskusi secara produktif.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan organisasi keagamaan semakin berperan dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” tutup Abdul Aziz.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *