Filesatu.co.id, Madiun | Sebagian publik tentu belum lupa dengan pesta demokrasi di Kabupaten Madiun akhir 2021 lalu. Dimana, sebanyak 143 Desa menggelar pilkades serentak. Mendekati akhir 2022 saat ini, giliran kursi jabatan perangkat desa yang diperebutkan.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh media filesatu, di Kabupaten Madiun sebanyak 13 Kecamatan yang menggelar Penjaringan perangkat desa. Dalam 13 Kecamatan tersebut, sebanyak 109 desa yang menggelar. Untuk total formasi keseluruhan, sebanyak 280 jabatan yang dikontestasikan. Hal tersebut dikatakan oleh Joko Lelono, Kepala Dinas PMD Kabupaten Madiun.
“Totalnya ada 280 formasi untuk 109 desa yang tersebar di 13 Kecamatan,” terang Joko, Jumat (28/10/2022).
Meski serentak, lanjut Joko, mengenai jadwal di masing-masing desa pun tidak sama. Kondisional, tergantung kondisi situasi di desa itu sendiri.
“Tahunnya serentak, tapi untuk hari H nya nanti tidak sama, tergantung desa masing-masing,” imbuhnya.
Sementara mengenai aturan dalam penjaringan, seluruhnya sudah tertuang dalam perbub Madiun. Dengan acuan yang jelas, proses penjaringan perangkat akan lebih efektif dan efisien.
Momen penjaringan perangkat desa untuk ratusan formasi saat ini, tentu akan membawa dampak positif bagi Kabupaten Madiun. Ibarat pepatah yang tak asing didengar, ‘hari ini lebih dari kemarin, esok lebih baik dari hari ini’. Begitupun dengan Pemerintah Desa, lengkapnya kursi jabatan perangkat, otomatis kualitas pelayanan terhadap masyarakat pun meningkat.
Dari pantauan awak media, seluruh desa yang menggelar penjaringan telah memampang board informasi terkait penjaringan ini. Mengenai formasi yang kosong di setiap desa pun berbeda-beda. Di Desa Pilangrejo-Wungu ada 2 formasi, Nglambangan 4 Formasi, Desa Putat-Geger 6 Formasi, Tiron-Madiun 8 Formasi.
Terselenggaranya penjaringan perangkat Desa ini, pada konteksnya membawa 2 manfaat sekaligus. Yang pertama, untuk meningkatkan kualitas pelayanan di tingkat Desa yang bakal membawa kabupaten Madiun lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Kedua, dengan dibukanya ratusan formasi, otomatis dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di wilayah Madiun.