Penipu Maling Emas, Modusnya Mengaku Mahasiswa Sedang KKN Salurkan   Bantuan Sembako  

Foto petugas Kepolsian Polsek Pesanggaran mendatangi rumah Legiyem Korban penipuan untuk meminta keterangan.

Filesatu.co.id, Banyuwangi | Warga masyarakat supaya berhati-hati dengan orang yang baru dikenal agar tidak mudah percaya begitu saja dengan segala bentuk iming iming pemberian berupa sembako.

Banyaknya pemberian sembako kadang masyarakat juga banyak berharap untuk mendapatkan apalagi bagi yang belum pernah dapat pembagian sembako.

Bacaan Lainnya

Namun berharap Sembako justru apes bagi Legiyem  warga dusun Krajan desa Sarongan kecamatan Pesanggaran.

Legiyem tertipu  harta berharga emas puluhan gram raib digondol maling bermodus mendapatkan sembako oleh pelaku  yang mengatasnamakan sebagai mahasiswa yang sedang bertugas  KKN  di desa Sarongan. Minggu (9/4/2023).

Kejadian itu dibenarkan Kapolresta Banyuwangi Kombespol Deddy Foury Millewa melalui Kapolsek Pesanggaran Iptu Lita Kurniawan S.sos. M.H, usai mendapat laporan korban.

” Benar ada kejadian peristiwa yang sangat memilukan modus penipuan bagi bagi Sembako,” kata Lita pada media ini. Senin ( 10/4/2023).

Modusnya menurut Lita, pelaku awalnya  datang ke rumah korban dengan menaiki sepeda motor  Honda PCX warna putih, dengan ciri-ciri  peleg warna putih. selanjutnya pelaku langsung  masuk ke dalam rumah.

Kepada korban pelaku  mengatakan bahwa dirinya melaksanakan KKN  di desa sarongam selama 1 minggu dan saat ini sedang melakukan giat pembagian bantuan sembako dari presiden Jokowi dan oleh pelaku korban di suruh mencari warga miskin yang lainnya sebanyak 2 orang.

”Korban disuruh ganti baju yang jelek kemudian akan di foto dan perhiasan yang ada disuruh melepas, kemudian oleh korban dimasukkan ke dalam tas dan dimasukkan ke dalam tempat sholat dan setelah itu korban di ajak ke rumah mbah kamiso dengan tujuan untuk menerima bantuan yang sama” kata Lita.

Setelah sampai di rumah mbah kamiso, lanjut Lita  korban di suruh nulis a.b.c sampai dengan 20 baris saat korban sedang menulis pelaku pamit mencari Alip (orang keduanya) yang juga warga miskin.

”Dengan waktu bersamaan si pelaku meninggalkan korban di rumah mbah kamiso dan saat itu pelaku mengambil perhiasan yang ada di tempat sholat,” tambanya.

”Setelah beberapa saat korban curiga dan kembali ke rumah dan mendapati tas coklat sudah hilang dan selanjutnya korban bertariak  minta tolong ke tetangga sebelah,” ungkap Lita.

Atas peristiwa tersebut, tambah Lita korban sudah melapor bersama dengan orang saksi dengan membawa barang bukti surat surat dari pelaku.

”Untuk  saat ini kami sedang melakukan penyelidikan untuk mencari siapa pelaku dengan dukungan korban bersama saksi saksi yang sudah diperiksa dan alat bukti berupa dua amplop,’ pungkas Lita.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *