Penguatan Jaringan dan Kritik Budaya Demi Kemajuan Seni Budaya di Malang.

Filesatu.co.id, Kabupaten Malang | Penguatan jaringan menjadi satu prioritas awal pengurus cabang Lembaga Kesenian Muslimin Indonesia (lesbumi) Kabupaten Malang priode 2022 – 2026 yang baru di lantik bulan maret 2022 yang lalu. Penguatan jaringan ini adalah upaya Lesbumi bersinergi dan bekerja sama dengan Lembaga, Banom di bawah Nahdlatul Ulama maupun lembaga diluar NU.

Bacaan Lainnya

Dengan begitu harapannya, pergerakan budaya semakin kuat, maju dan meluas. Dan hari ini, tanggal 2 agustus 2022, PC Lesbumi Kabupaten Malang kembali bersilaturahmi ke beberapa penggiat budaya yang berada di Malang Selatan, tepatnya ke Sanggar Kendedes di Tirtoyudo kabupaten Malang. Dalam kunjungan silaturahmi kali ini Ketua PC Lesbumi Kabupaten Malang Gus Abdul Aziz Syafi’i didampingi dua orang dari divisi Sastra Sandaya.

Tepat pukul 15.27 wib pengurus Lesbumi Kabupaten Malang sampai didepan sanggar Kendedes yang begitu luas, dengan Pendopo yang bersih dan lapang, Sanggar yang di salah satu sisinya terdapat stand UMKM ini mempunyai taman yang didominasi bunga warna warni dan pohon pakis monyet yang besar ditaman sisi kanan dan kiri pintu masuk sanggar.

Abdul Aziz selaku ketua PC Lesbumi langsung disambut oleh pemangku sanggar Kendedes Wiwik Eka Widarningsih, S. Pd. yang biasa di panggil Bunda Wiwik ini. Selain sanggar seni budaya, kediamananya ini juga di jadikan sebagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat  Garuda Nusantara Bersama yang disingkat (PKBM) GANUSA. Beralamat di jl Purba no. 4 RT 016 RW 03 kelurahan Gadungsari, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.

Rombongan pun langsung dipersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu sanggar Kendedes. Bunda Wiwik yang kala itu masih menyapu latar pun langsung menyudahi giatnya membersihkan latar sanggar. Dalam kunjungan ini, Abdul Aziz menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiran Lesbumi diwaktu giat budaya di Sanggar Kendedes beberapa waktu yang lalu.

“Kami mohon maaf, kemarin itu karena berbarengan dan banyaknya kegiatan di beberapa titik, akhirnya kami tidak sempat hadir di sini” ungkap Ketua Lesbumi Kabupaten ini mengawali obrolan. Rabu (2/8/2022).

 

Setelahnya, diskusi dan obrolan seputar seni budaya pun mengalir dengan riang. Bunda Wiwik yang hari itu di temani putra sulungnya, Bagas. Banyak bercerita kesuksesan acara budaya tempo hari yang meluber dan di luar ekspetasinya sebagai penyelenggara.

 

“Saya tidak mengira, acara kemarin sampai penuh dan ramai, sampai saya jalan saja susah karena penuhnya masyarakat yang nonton” kisah bunda wiwin menceritakan hajat Grebeg Suro yang lalu.

 

Lebih lanjut dirinya menceritakan, acara Grebeg Suro dengan tema besar Mayu Bumi Giri Tirto ini sangat di apresiasi baik oleh warga sekitar. Dirinya juga mengungkapkan saat itu banyak grup seni budaya yang menyumbang tampilan secara spontan.

 

Kegembiraan Grebeg Suro yang dilaksanakan selama 3 hari (tanggal 29 – 31 juli 2022) yang lalu ini menjadi tema bahasan pertemuan sore itu. Untuk diketahui acara Grebeg Suro yang dipusatkan di Sanggar Kendedes Tirtoyudo ini kemarin dihadiri oleh Grup World Music dari Malang, Panji Laras Svara. Sebuah grup band yang selalu hadir dalam giat giat budaya dan bervisi tentang konservasi alam. Selain itu, hajat besar selama 3 hari ini juga menampilkan produk UMKM serta Kirap Gunungan dan Ngaji Budaya di malam terakhir acara Grebeg Suro 2022 ini.

 

“Saya sangat terharu, kemarin itu banyak grup kesenian tiba tiba datang dan ingin tampil, akhirnya ya kita tampilkan meskipun jadwal dalam randown acara sudah penuh” tuturnya.

 

Dengan kenyataan meludaknya apresiasi masyarakat dan banyaknya grup kesenian yang tampil, dirinya sebagai pemangku Sanggar Kendedes akhirnya merubah atau menyesuaikan waktu tampilan tiap grup kesenian. Bunda Wiwin selain pemangku Sanggar, dirinya juga pegawai ASN di dunia pendidikan, pengajar Taman Anak anak (TK).

 

Dengan latar belakang itulah, saat berdiskusi dengan Ketua Lesbumi Kabupaten Malang dirinya juga menyampaikan pandangan saran dan kritikan yang ditujukan kepada seniman atau budayawan, yang dirinya nilai terlalu offer dalam berbusana.

 

“Ya saya sebagai guru TK kadang di curhati anak anak, mereka takut melihat orang yang pakai aksesoris berlebihan, bagaimana nanti anak anak akan suka seni budaya kalau kita menjadi ketakutan bagi anak anak” keluhnya.

 

Selain itu Bunda Wiwik menyampaikan ke Ketua Lesbumi Kabupaten Malang untuk  mengupayakan Seni Budaya bisa menjadi kurikulum dunia pendidikan di Malang Raya.

 

“Mari kita dorong dan terus usulkan ke mana saja, seni budaya harus menjadi kurimulum di dunia pendidikan kita, karena itu sangat penting bagi keberlanjutan seni budaya di masa datang,” lanjutnya.

 

Silaturahmi sore hari itu juga bunda Wiwik menyampaikan tawaran kerjasama Sanggar Kendedes kepada Lesbumi, dalam hal edukasi seni budaya kepada anak anak sanggar Kendedes. Lesbumi Kabupaten dengan divisi Sastra Sandaya pun siap menangkap kerjasama itu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *