Filesatu.co.id, Madiun | Dalam rangka penguatan dan penguasaan bahasa, Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memberangkatkan 338 pelajarnya ke Kampung Inggris Pare Kabupaten Kediri. Jumlah tersebut terdiri dari 50 pelajar tingkat SD dan 288 tingkat SMP.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun Dra. Siti Zubaidah, M.H. mengatakan, tahun anggaran 2023 ini terpilih 2 sekolah yang siswa-siswinya diberangkatkan ke Kampung Inggris Kabupaten Kediri. Kedua lembaga pendidikan tersebut dari SDN Dolopo 01 dan SMPN 1 Mejayan.
“Ada 2 sekolah, murid kelas 3 sampai kelas 6 SDN Dolopo 01 dan murid kelas 7 SMP Negeri 1 Mejayan. Kedua sekolah tersebut dijadikan sebagai pilot project program penguatan dan penguasaan bahasa Inggris,” terangnya, Rabu (26/07/2022).
Kegiatan yang berlangsung selama 2 minggu tersebut, lanjutnya, tetap menyertakan para guru pendamping. Tidak serta merta melepas putra didik belajar ke luar daerah begitu saja.
“Sesuai agenda, selama 14 hari, Dari tanggal 16 sampai 29 Juli 2023. Yang berangkat tak hanya siswa siswi, ada 2 pendamping dari SDN Dolopo dan 12 pendamping dari SMPN Mejayan,” imbuhnya.
Masih menurut Siti Zubaidah, dipilihnya Kampung Inggris Pare Kabupaten Kediri ini karena memiliki sarpras yang cukup memadai untuk menampung ratusan pelajar yang diberangkatkan.
“Dari segi sarana prasarana, di sana cukup memadai untuk kegiatan study. Ratusan pelajar Madiun yang di sana, juga dibagi beberapa camp sesuai gender. Setelah usai nanti, kita kaji, kita evaluasi. Jika 2 sekolah sebagai pilot project ini berhasil, tidak menutup kemungkinan, tahun depan giliran sekolah lain yang kita programkan,” lanjutnya.
Di era globalisasi dan digitalisasi saat ini, bahasa Inggris adalah salah satu bahasa asing yang dipergunakan secara internasional. Secara tidak langsung, semua dituntut untuk bisa berbahasa asing supaya bisa mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju. Oleh karena itulah penguatan penguasaan bahasa asing (inggris) bagi peserta didik sangat perlu dilakukan di era sekarang.
Melalui program penguatan dan penguasaan bahasa asing ini, Siti Zubaidah berharap peningkatan pelayanan pendidikan secara jangka pendek, menengah, dan jangka panjang dapat terkonsep dengan baik dan matang. Setelah melewati kegiatan tanggal 16-29 Juli 2023 ini, siswa merasa senang yang berimbas pada keberanian membiasakan berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Kemudian, sebagai tindak lanjut atas program penguatan dan penguasaan bahasa asing tersebut, kedua lembaga pendidikan sebagai pilot project berkewajiban merawat dan melaksanakan komitmennya yang telah disepakati bersama, yang tertera dalam RTL (Rencana Tindak Lanjut) dari masing-masing lembaga.
“Harapan kedepan nanti, tersusunnya secara konsep dalam peningkatan pelayanan pendidikan secara jangka pendek, menengah, dan jangka panjang bagi siswa dengan upaya tindak lanjut dari sekolah ke dalam proses pembelajaran secara intra kurikuler dan ekstra kurikuler untuk upaya peningkatan penguatan penguasaan berbahasa Inggris bagi siswa. Tak hanya itu, siswa timbul rasa senang berbahasa Inggris. Dengan demikian, siswa paham pentingnya berbahasa Inggris. Melalui pembiasaan berbahasa Inggris sebagai alat komunikasi dan berinteraksi dalam usaha peningkatan mutu pendidikan, serta memupuk karakter siswa sesuai dimensi profil pelajar Pancasila yang ber-kebhinekaan global dan kreatif,” pungkasnya.