Filesatu.co.id, Malang | Pemerintah Kota Malang tetap mewaspadai potensi inflasi kendati kondisi saat ini cukup terkendali dan pemkot tidak akan terburu-buru untuk mengambil kebijakan untuk mengantisipasi inflasi.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyatakan dirinya telah rapat dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Malang bersama Kementerian Dalam Negeri
Dalam rapat tersebut diketahui kondisi inflasi di Kota Malang masih terkendali. Meski begitu, Pemkot Malang tidak menampik adanya kemungkinan dilakukannya langkah-langkah tertentu untuk menekan laju inflasi di Kota Malang seperti yang sebelumnya dilakukan pada Desember 2023.
“Kalau memungkinkan kita bisa bekerja sama dengan daerah lain seperti misalnya Probolinggo yang menjadi penghasil bawang merah, nanti bagaimana caranya agar kami bisa disuplai untuk mencegah kenaikan harga bawang merah lebih lanjut,” ujarnya.
Laporan dari Badan Pusat Statistik Kota Malang malaporkan, pada Desember 2023, tingkat inflasi Kota Malang mencapai 0,22 persen. Angka itu cukup rendah dibanding provinsi dan nasional. Meski kondisinya terkendali, Pemkot Malang tetap mewaspadai.
Pemkot Malang mulai mengembangkan tanam cabai melalui urban farming untuk menekan potensi inflasi. Selain itu, juga bekerjasama dengan pihak terkait untuk penyelenggaraan pasar murah. Wahyu berharap koordinasi dan kolaborasi yang dilakukan bisa mempertahankan stabilitas inflasi.
“Kolaborasi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas langkah-langkah pengendalian inflasi di Kota Malang,” jelasnya.
Dalam laman resmi Pemkot Malang, Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri RI, Tomsi Tohir saat menggelar rapat dengan Pemkot Malang menyebut pengendalian inflasi di minggu kedua Januari ini lebih difokuskan kepada kenaikan harga dan langkah antisipasinya.
Meski tingkat inflasi nasional secara year-on-year turun sebesar 2,61 persen pada periode Desember 2023, akan tetapi masih ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di beberapa wilayah.
“Pada Indeks Perkembangan Harga (IPH) bahan pangan di minggu kedua Januari ini, ada tiga komoditas yang naik dibanding minggu lalu, yakni bawang merah, bawang putih, dan daging ayam ras. Kita harus fokus mengatasi kenaikan harga tiga komoditas tersebut,” ucapnya.
Dalam laporan tinjauan inflasi dan IPH minggu kedua Januari 2024, Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS), Windhiarso Putranto menyebutkan komoditas seperti cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras, ikan segar, beras, bawang merah, dan bawang putih memang beberapa kali secara signifikan menyumbang andil inflasi.
Komoditas seperti bawang merah, bawang putih dan cabai rawit, jelasnya, menjadi komoditas penyumbang kenaikan IPH utama pada beberapa daerah. Jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga untuk komoditas bawang merah, bawang putih dan daging ayam ras juga bertambah jika dibandingkan dengan data pada minggu pertama Januari 2024.
“Maka dari itu perlu langkah konkret dari pemerintah untuk mewaspadai terjadinya kenaikan harga pada komoditas-komoditas tersebut,” ujarnya. (F3)