Filesatu.co.id, BATURAJA |PEMKAB OKU yaitu Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu sampai detik ini, belum dapat jawaban mengenai penyebab peristiwa banjir yang dua kali dalam sebulan, pada 7 Mei dan 23 Mei 2024.
Kelambanan Pemkab OKU ini kembali dibahas dan dipertanyakan elemen masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Sungai Ogan (FMPSO) dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Rruang Komisi I DPPRD OKU, Selasa (O9/O7/2024) siang.
Sebab diketahui, Pemkab OKU menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan tinjauan, pemetaan, dan kajian guna mengetahui penyebab banjir di wilayah OKU.
Kajian itulah, yang akan dijadikan acuan dan langkah untuk memitigasi dan pencegahan banjir di OKU agar tidak terulang di tahun-tahun mendatang.
Namun, hasil kajiannya masih menunggu. Dan cuma itu pula yang mampu dilakukan Pemkab OKU saat ini.
Menurut Ketua FMPSO Hendra A Setyawan, seharusnya peristiwa banjir yang terjadi dua kali di bulan Mei lalu, menjadi energi positif bagi Pemkab OKU dan instansi terkait, untuk melakukan perbaikan.
“Kalau cuma menunggu, bagaimana kita mau bicara ke hal lain. Sementara tidak ada tempat lain kami mengadu, selain ke tempat terhormat ini (DPRD,red),” cetus Hendra.
Pihaknya tidak akan menyalahkan siapapun di dalam ruangan yang mengikuti RDP tersebut. Yang ada, pihaknya akan ikut memberi energi positif untuk perbaikan
FMPSO dan 12 organisasi di dalamnya, kata Hendra, hanya ingin meminta penjelasan awal hasil dari kerjasama Pemkab OKU dengan BRIN. Sebab kata dia, sampai sekarang masyarakat belum mendapat informasi yang jelas mengenai banjir ini.
Sedangkan setiap terjadi hujan, masyarakat selalu was-was, kalau-kalau bencana banjir dan ekologi ini akan terjadi lagi.
“Kita disini bicara perbaikan, bukan bicara politik. Kalau memang dibuat semacam tim investigasi, kami siap ikut turun untuk melihat siapa yang menzolimi dan bermaksiat diatas sana (hulu).
“Satu minggu, cukup bagi kami untuk memberi informasi ada apa di hulu, tengah dan hilir sungai ogan,” imbuh Hendra.
Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Kabupaten OKU melalui Kabid Litbang, hanya menjelaskan secara normatif. Pihaknya sudah menyurati BRIN untuk memberikan bantuan mitigasi banjir. Baik mitigasi jangka pendek, menengah dan jangka Panjang.
“Tanggal 12 dan 13 Juni lalu mereka sudah kesini untuk melihat dan ambil sampel tanah di Ulu Ogan dan Lengkiti. Minggu kemarin kami juga ke Jakarta untuk minta laporan awal ke BRIN. Dan tanggal 23 Juli nanti mereka akan bawa tim ke sini. Dan akhir Juli, baru keluar rekomendasi resmi dari BRIN,” papar Kabid Litbang. ***