Pemerintahan Desa Tutul Untuk membangkitkan Ekonomi Kerakyatan Menggelar  Berbagai Kesenian 

Filesatu.co.id.Jember |Pemerintah Desa Tutul kembali menggelar pertunjukan kesenian jaranan sekaligus melantik pengurus pengelola Ruang Terbuka Hijau (RTH) dihadiri kabid Pariwisata Pemkab Jember di dusun krajan Desa Tutul kecamatan Balung kabupaten Jember.Sabtu (28/5/2022).

Bacaan Lainnya

Kades Balung Tutul H. Baidowi dalam sambutannya mengatakan, acara pagelaran seni Jaranan dan sekaligus pengukuhan pengurus Ruang Terbuka Hijau (RTH) Macan Tutul ini dan pengelolahannya kami serahkan ke kelompok sadar wisata ( Pokdarwis Macan Tutul ) dengan harapan keberadaan RTH ini mampu membangkitkan ekonomi kerakyatan baik seni dàn pariwisata di Desa Tutul ini.

Filesatu.co.id, foto: Kades bersama kabid Pariwisata.

Sehingga kedepan kelompok sadar wisata di Desa Tutul akan terwujud. Nanti kita akan gali potensi wisata desa yang berkolaborasi dengan Bumdes.

Pagelaran yang menyuguhkan kekayaan seni budaya daerah dalam kemasan sebuah pertunjukan yang alami ini berlangsung dengan begitu meriah, ribuan masyarakat pun antusias menyaksikan acara disepanjang penampilan kesenian Jaranan Putra Tanjung asal desa Balung Lor ini,” pungkasnya.

Ketua pengelola Ruang Terbuka Hijau Macan Tutul Didik Widiyono Pitono mengatakan, mengelola Ruang Terbuka Hijau ini terus megembangkan kesenian Tradisional serta nanti perlu digali tempat wisata yang ada di Desa Tutul, masyarakat perlu digerakan untuk sadar wisata kelompok sadar wisata perlu dibangkitkan kembali,” tuturnya.

 

Sementara pemilik sanggar Tari Putra Tanjung Bambang Sugiarto mengatakan, pagelaran ini adalah cara kolektif untuk mengerakan gotong royong rakyat dan menumbuhkan kebersamaan  khususnya anak anak muda, mereka terlibat saling peduli untuk melestarikan seni budaya daerah,” ujarnya.

Kekompakan anak anak muda itu salah satunya terlihat pada saat pertunjukan pembuk para pemuda yang tergabung dalam anggota sanggar seni Putra Tanjung asli wong Balung Lor menampilkan pertunjukan kesenian jaranan yang begitu memikat.

Aneka kesenian lokal seperti Tari Gandrung, Tari Jaranan Buto disajikan secara apik dan mengundang applause penonton.

” Jember tidak akan kwatir akan kehilangan kelestarian seni budaya daerahnya karena para generasi mudanya memiliki kepedulian yang tinggiuntuk melestarikannya,” ujar Bambang.

Filesatu.co.id, Foto: Kabid pariwisata Jember.

Kabid pariwisata kabupaten Jember Deta Iramakasih pada filesatu mengatakan, ini merupakan salah satu gebrakan pak kades mulai melangkah untuk membuat pagelaran Tari Jaranan yang mana kesenian ini dua tahun mengalami kevacuman.

Semoga ini menjadi awal mula kebangkitan Pariwisata, karena pariwisata dengan seni itu tidak bisa terpisahkan, masyatakat disini mudah mudahan bisa menerima kesenian tradisional.

Ada 3 kekuatan yang sudah ada di sini ada seni jaranan sifatnya kearifan dan itu perlu dilestarikan, RTH ini menjadi sebuah kegiatan kuliner wisata kawasan industri dan juga menjadi kekuatan wisata.

Tinggal nanti perlu digali
masyarakat perlu digerakan untuk sadar wisata kelompok sadar wisata perlu dibangkitkan kembali.

Kedepan ada pelatihan pelatihan khusus, pelatihan Gaet ekowisata, tata kelola destinasi, manajemen kuliner dan nanti siapa yang lebih dulu membikin program maka mereka akan kami dahulukan untuk mengukuti pelatihan.

Usaha ini bisa berlanjut untuk kegiatan wisata dengan memanfaatkan Bumdes. Nanti kalau bisa Bumdes dengan Pokdarwis itu merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan seperti unit usaha Bumdes diantaranya kegiatan Pariwisata.

Dengan harapan desa Balung Tutul ini menjadi central industri tetap dengan kekhasannya sentra Industri, kemudian perlu ada tambahan kegiatan yang sifatnya  alami jadi mungkin ekplore persawahan kita belum tau potensi disini, “saya yakin disini masih desa ada kekuatan untuk desa itu dipadukan nanti akan lebih lengkap lagi,” pungkasnya (Tog).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *