Filesatu.co.id, Banyuwangi | Masyarakat Banyuwangi sepertinya untuk menghadapi kebutuhan cabe dan Bawang merah selama menjelang ramadhan hingga Hari Raya Idul masih aman dan tidak terlalu dipikirkan atau dirisaukan. Lantaran Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan Pangan) sudah melakukan monitoring ke beberapa sentra penanaman cabai dan bawang merah untuk memastikan ketersediaan stoknya.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan Pangan) Pangan Kabupaten Banyuwangi, Iham Juanda, mengatakan bahwa setelah melakukan monitoring di lapangan pada daerah sentra penanaman cabai merah besar di Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring. Kemudian sentra penanaman cabai rawit dan bawang merah di Desa Sumbersewu dan Tembokrejo, Kecamatan Muncar; serta Desa Bimorejo dan Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo, ketersediaan tersebut dipastikan aman
“Alhamdulillah sejauh ini semua aman. Terlebih Maret-April sudah memasuki musim panen,” kata Ilham, Selasa (7/3/2023).
Bahkan, dijelaskan Ilham, hasil panen pada periode tersebut cukup untuk menyuplai kebutuhan masyarakat Banyuwangi, selama bulan Ramadhan hingga Lebaran 2023.
Dari perkirakan saat panen, produksi cabai rawit mencapai 10.518 ton, cabai merah besar 1.425 ton, dan bawang merah 870 ton.
Sementara rata-rata kebutuhan konsumsi masyarakat Banyuwangi untuk komoditas cabai rawit sebanyak 272 ton per bulan, cabai merah besar 323 ton per bulan, dan bawang merah 383 ton per bulan.
“Artinya stok cabai dan bawang merah kita masih surplus. Harapannya, dengan pasokan yang terus terjaga, harga komoditas cabai dan bawang merah tetap stabil,” harap Ilham.
Untuk perlu diketahui, selain dua komoditas tersebut, stok komoditas pangan yang lain juga diklaim aman. Berdasarkan data neraca pangan pokok tahun 2022, ketersediaan beras Banyuwangi sebesar 424.987 ton, sedangkan kebutuhan masyarakat hanya sebesar 165.411 ton, atau terjadi surplus beras sebesar 259.576 ton.
Sementara pada kebutuhan lainnya seperti ketersediaan BBM, elpiji, dan beras terjaga memasuki bulan Ramadan hingga Lebaran mendatang juga dipastikan aman.
Hal itu disampaikan juga oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani usai mengunjungi Depo Pertamina Tanjung Wangi dan Gudang Bulog di Ketapang Banyuwangi Jumat lalu (3/3/2023).
“Alhamdulillah semuanya aman. Semoga dengan stok yang cukup, tidak sampai terjadi kenaikan harga,” kata Ipuk.
Ipuk juga meninjau gudang Bulog di Ketapang untuk memastikan ketersediaan stok bahan pangan, mulai beras, gula, minyak goreng, hingga tepung.
Harisun Kepala Bulog Kantor Cabang Banyuwangi, menyampaikan bahwa stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini sebanyak 200 ton. ‘’Stok ini terus bertambah karena sudah memasuki musim panen. Sehingga aman sampai beberapa bulan ke depan,” ujar Harisun saat mendampingi bupati Ipuk Fiestiandani.
Dia juga menjelaskan sejak awal bulan Maret Bulog sudah melakukan penyerapan beras dari petani mencapai hingga 40.500 ton beras.
“Kami optimis bisa tercapai karena Banyuwangi merupakan produsen beras,” kata dia.
Harisun juga membeber stok komoditas pangan yang lain. Dia menyebut, stok gula pasir di gudang Bulog masih tersedia sebanyak 20 ton. Dalam waktu dekat, Bulog akan mendatangkan lagi 150 ton gula pasir.
“Kami juga akan mendatangkan tepung dan minyak goreng 120.000 liter. Masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya.
Harisun juga menjelaskan, Bulog bersama Pemkab juga sudah melakukan operasi pasar sejak awal 2023 di berbagai titik se-Banyuwangi. “Operasi Pasar akan terus kami gelar selama harga bahan pokok di pasaran masih di atas HET. Ini dalam rangka mendukung pemkab dalam mengendalikan inflasi daerah,” pungkasnya.