Peduli Kawasan Wisata GWD, Dinas PU Pengairan Bangun Dermaga dan Breakwater 

Caption: Situasi GWK distinasi wisata pantai yang rencananya dikembangkan infrastruktur Dermaga dan Breakwater. Foto : Istimewa.

Filesatu.co.id, Banyuwangi |Dorong pengembangan ekonomi  melalui wisata, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan membangun infrastruktur wisata. Salah satunya destinasi Grand Watu Dodol (GWD) di kawasan Banyuwangi utara untuk dilakukan pembangunan infrastruktur strategis Dermaga dan Breakwater.

Program tersebut tidak hanya untuk meningkatkan potensi pariwisata saja, tetapi juga untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi di daerah sekitar.

Bacaan Lainnya

“Destinasi wisata memang membutuhkan dermaga, dan fokus utama kami adalah memastikan lingkungan di sekitar menjadi sehat,” jelas Guntur, Jumat (13/9/2024).

Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang dilatarbelakangi oleh permasalahan genangan air di muara Sungai Kandangan, kawasan GWD, yang memicu munculnya penyakit malaria di wilayah sekitar.

Genangan tersebut disebabkan oleh sedimentasi pasir laut yang menutup aliran sungai.

“Oleh karena itu, breakwater akan dibangun untuk mencegah hal tersebut.

“Harapannya, dengan adanya dermaga dan breakwater, aliran air akan masuk dengan baik, memperbaiki kualitas lingkungan, dan mendukung pengembangan wisata di GWD,” ungkap Guntur.

Melihat sisi dari pariwisata, lanjut Guntur, adanya pembangunan ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi pendapatan masyarakat lokal.

“Dengan adanya dermaga baru, kapal-kapal wisata yang melayani trip ke Pulau Tabuhan dan Menjangan dapat berlabuh dengan lebih aman,”terang Guntur.

Rencana program tersebut disambut senang Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) GWD, Ketua Pokdarwis Abdul Azis, menyampaikan, selama ini kendala utama bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke pulau-pulau tersebut adalah ombak tinggi utamanya di bulan Agustus.

“Dengan mini marina yang aman, kapal-kapal wisata bisa berlabuh meskipun ombak tinggi, memberikan keamanan bagi pengunjung,” ujarnya.

Selain itu, tambah Azis , pembangunan infrastruktur ini akan memberikan tambahan atraksi wisata baru di GWD. Kawasan muara yang biasanya digenangi air dan menjadi sarang nyamuk malaria nantinya akan disulap menjadi wahana kano, lomba mancing, dan atraksi lainnya.

“Dengan adanya dermaga dan breakwater ini, akan ada lebih banyak pilihan aktivitas untuk wisatawan, yang pasti ini akan menambah daya tarik GWD,” jelasnya.

Langkah Dinas PU Pengairan Banyuwangi ini diharapkan dapat memecahkan masalah lingkungan sekaligus memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.

Sekedar perlu diketahui, pada tahun 2010-2011, wilayah ini sempat mengalami kondisi luar biasa (KLB) malaria yang menelan korban jiwa, akibat buruknya sirkulasi air di muara sungai yang memicu pertumbuhan jentik nyamuk.

Dengan adanya pembangunan dermaga dan breakwater, air di muara akan tersirkulasi lebih baik, mengurangi risiko munculnya penyakit malaria.

Guntur menegaskan bahwa proyek ini selaras dengan tugas pokok dan fungsi Dinas PU Pengairan,” baik dalam hal pengelolaan sumber daya air maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan wisata,”pungkas Guntur.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *