Filesatu.co.id, Banyuwangi |Pertemuan dan pembentukan Aliansi Partai Non Parlemen Banyuwangi (APNPB) oleh ketua-ketua partai non parlemen menjadi sorotan masyarakat. Karena dalam beberapa kontestasi Pilkada peran partai non parlemen cukup diperhitungkan.
Seperti pada Pilkada Banyuwangi 2005, partai non parlemen berhasil memenangkan Ratna Ani Lestari sebagai bupati Banyuwangi. Termasuk pada 2020 lalu, partai non parlemen yang bergabung pada pasangan Ipuk-Sugirah berhasil memenangkan pasangan tersebut.
Memang sesuai peraturan KPU nomor 3 tahun 2017 pengusung pasangan calon harus berasal dari partai yang memiliki kursi di parlemen. Sedangkan partai non parlemen hanya sebagai pendukung saja.
Namun demikian partai non parlemen masih memungkinkan untuk mengusulkan kepada partai parlemen bakal calon wakil bupati.
Tentu dengan bergabungnya 11 partai non parlemen cukup menjadikan sebuah koalisi yang gemuk untuk mendukung salah satu pasangan calon bupati.
Ketua DPD partai Gelora Indonesia Kab. Banyuwangi, H. Sugiarto mengatakan jika APNPB juga siap mengajukan bakal calon wakil bupati jika seandainya partai Non parlemen dibutuhkan.
“Kita memang tidak bisa mengusung paslon, akan tetapi masih bisa mengusulkan calon wakil kepada partai pengusung” ucap H. Sugiarto yang pernah menjadi anggota DPRD Banyuwangi dari partai PAN periode 2014-2019.
Menurut H. Sugiarto partai non parlemen saat ini merupakan juru kunci partai parlemen. Karena partai parlemen Banyuwangi saat ini hanya berjumlah 7 partai. Dan yang siap mandiri hanya 1 partai saja, yakni PDIP.
Jika nanti muncul beberapa calon, tentu 6 partai lain akan kekurangan koalisi. Dan partai non parlemen akan menjadi tumpuan ahir tambahan suara.
“Kita lihat saja nanti, karena politik perubahannya tiap detik, bukan lagi hari atau minggu” ucapnya menutup pembicaraan. (sis)