Filesatu.co.id,Jember | Maraknya keberadaan Tempat Pariwisata yang dikelola Pokdarwis di kabupaten Jember membutuhkan sentuhan dan Suport dari Pemerintah dan Manajemen yang baik.
Pantai yang ada di daerah selatan terutama di daerah kecamatan Puger dan Gumukmas, Pantai Pancer yang sangat dominan di dengar di telinga kita, terutama masyarakat Jember.
Ada beberapa nama pantai yang sering kita dengar di daerah selatan, seperti Pantai Seribu Cemara, Lawang Sewu, Rowo Cangak, Pantai Cemara, Pantai Pansela Kepanjen, Watu ulo, Papuma, Payangan dan lainnya. Rata rata semua di kelola oleh Pokdarwis dan pemerintah daerah, terutama Pemerintah Desa.
Sepinya wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata tersebut juga mendapat sorotan Sesepuh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gempur di wilayah Puge juga didukung kepala desa Puger wetan Inwanulullah.
Mereka menilai penggerak wisata yang ada di Jember harus lebih sigap dan tanggap terhadap kemauan para wisatawan lokal maupun asing, baik dari sisi kuliner, tata ruang, play game dan lainnya.
“Yang penting mau menerima saran dan kritik dari masyarakat, insyaallah akan tambah maju dan sejahtera.” kepala desa Puger wetan Inwanulullah pada media ini. Rabu (5/6/2026).
Menurutnya, kawasan wisata untuk menunjang wisatawan baik lokal diperhatikan fasos dan fasum.
“Tentu harus berimbang termasuk kelengkapan fasilitas, seperti kamar mandi, toilet, kamar bilas, tempat ibadah, atau tempat umum lainnya sesuai dengan kebutuhan pengunjung,” pungkasnya.
Sementara Dirut BumdesMa Bumi Puger, Hendro Saputro S.P menambahkan, dibutuhkan juga sinergitas antara pengelolah wisata, pemerintah dan BUMDES karena, sementara ini belum pernah ada komunikasi sama sekali dengan BUMDES.
“Diperlukan komunikasi dan keterbukaan untuk menunjanga majunya wisata, dan dengan adanya hubungan bisa ramai kembali,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua P5 persatuan pedagang pantai pancer Puger (P5) UMKM yang ada di pantai dan ketua Pokdarwis Pancer Lestari, Mulyo Cahyono, menurutnya selain infrastruktur, fasilitas umum di prioritaskan manajemen ekonomi, baik dalam bidang penataan fasilitas, organisasi dan tata keuangan.
“Semua itu baiknya diterapkan dan di jalankan di dalam organisasi dan Pokdarwis, karena emang tidak ada bantuan langsung dari pemerintah daerah, baik kabupaten maupun dari kementerian Pariwisata,” tambahnya.
Mulyo Cahyono sapaan akrab pak Mul, tetap optimis menjalankan dan mengelola wisata Pancer Lestari.
“Walaupun berbagai kendala dan halang serta 6rintangan menghantui. Dengan kata semangat “Basmallah” tetap ditekuni dan dikelola secara terorganisasi. (Togas/Ad).