Melaksanakan Sistem Pembinaan Kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas llA Bangli

Filesatu.co.id  Bangli  – Bali | Sistem Pembinaan Kemandirian dilakukan di Lapas atau Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bangli.

Hal tersebut dilihat dari potensi yang ada di masing-masing Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Dengan menggali potensi Warga Binaan, maka akan lebih mudah dikembangkan kearah lebih baik.

Bacaan Lainnya

“Jadi, Warga Binaan yang punya potensi yang sudah terampil, kami minta mereka melibatkan teman-temannya yang belum mempunyai keahlian,” kata Maruli Simbolon, S.H., M.H., selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika atau Kalapastik Kelas IIA Bangli, saat dikonfirmasi awak media di Lapangan Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli, 8/8/2024.

Pada intinya, Kalapastik Maruli Simbolon menekankan pentingnya terjadi interaksi diantara Warga Binaan, sehingga potensi diri masing-masing Warga Binaan dapat berjalan dengan baik.

“Contohnya, kami ada lahan yang ditanami Asparagus itu, memang sudah ada Warga Binaan berprofesi sebagai petani. Kemudian, ada juga Warga Binaan yang mempunyai hobi di bidang itu Selanjutnya, mereka yang menuntun. Hasilnya sangat luar biasa, itu bisa dilihat oleh teman-teman sekalian,” kata Kalapastik Maruli Simbolon.

Selain itu, juga Warga Binaan yang hobi musik, menyanyi dan band serta membuat barang kerajinan tangan, kuliner, bengkel, usaha sablon dan lain sebagainya, pihaknya mendorong Warga Binaan supaya memiliki pengetahuan dan wawasan baru di bidang tersebut, dalam rangka mengembangkan potensi diri mereka.

“Warga Binaan yang hobi band, ada mereka punya bakat menyanyi, buat kuliner, barang kerajinan tangan, usaha bengkel, sablon dan lainnya, tapi belum terlibat disitu, ketika mereka kami gabungkan akhirnya menambah pengetahuan dan wawasan baru bagi teman-teman yang lain,” terangnya.

Terkait Pekan Olahraga, Kalapastik Maruli Simbolon mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Bali didampingi Pimpinan Tinggi Pratama dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang telah mempercayakan Lapastik Bangli untuk menyelenggarakan kegiatan Pekan Olahraga ini di Bali.

“Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan Pimpinan Kanwil Kemenkumham, Lapastik Bangli jadi tuan rumah Pekan Olahraga ini. Acara ini berlangsung hanya sehari dan semua kegiatan berjalan dengan baik. Bola Voli berjalan, Tenis Meja dan Game berjalan, juga Musik, kemudian Lomba Tradisional, yang semuanya berjalan,” kata Maruli Simbolon.

Untuk peserta Pekan Olahraga, lanjutnya semua pegawai Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali, termasuk seluruh UPT, baik dari Pemasyarakatan maupun Imigrasi.

“Ini hanya khusus pegawai Kanwil Kemenkumham Bali, khususnya 19 UPT yang ada di Bali, termasuk Kanwil semuanya terlibat dalam Pekan Olahraga, sementara Warga Binaan tidak terlibat,” terangnya.

Disebutkan, olahraga yang dipertandingkan meliputi Tenis Lapangan, Tenis Meja, Bola Voli, Futsal, Kempo dan olahraga tradisional, yang diikuti oleh seluruh ASN pada Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis yang terbagi dalam 5 rayon.

Sementara itu, Kakanwil atau Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali Pramella Yunidar Pasaribu menyatakan, bahwa Pekan Olahraga Hari Pengayoman sebagai bentuk kegiatan untuk menumbuhkan rasa percaya diri, mempererat silaturahmi dan meningkatkan rasa solidaritas dalam menggelorakan serta menyemarakkan Hari Pengayoman.

“Pada hari yang istimewa ini, sesuai dengan tema Hari Pengayoman ke-79 yaitu “Kementerian Hukum dan HAM Mengabdi Untuk Negeri Menuju Indonesia Emas 2045, mari kita rayakan hari ulang tahun dengan semangat persatuan dan kebersamaan,” kata Kakanwil Pramella, saat membuka Pekan Olahraga.

Oleh karena itu, Kakanwil Pramella meminta seluruh jajaran, agar meraih prestasi dengan tetap menjunjung sportivitas.

“Selamat bertanding bagi para atlet dan kepada para wasit agar selalu bersikap adil dalam melaksanakan tugas,” pungkasnya.

 

Laporan  : Benthar

 

 

Tinggalkan Balasan