Masih Terasa Dampak Covid, Giliran Padi Diserang Hama, Petani Madiun Merana

Filesatu.co.id, Madiun | Petani Padi di wilayah Kabupaten Madiun dipastikan musim panen akhir semester tahun ini mengalami gagal total. Hampir di semua wilayah Kabupaten Madiun kondisi tanaman padi mengalami penyakit yang sulit untuk dideteksi jenis dan waktunya.

Bacaan Lainnya

Setelah pandemi covid 19 mereda, ganti penyakit PMK yang menyerang hewan ternak. Dan saat ini ganti tanaman padi yang diserang oleh penyakit yang sulit diketahui penyebabnya, entah jenis jamur, walang sangit atau sundeb yang menyerang akar padi yang menyebabkan kematian tanaman padi.

Dari pantauan awak media di lapangan, ada sebagian wilayah Kabupaten Madiun seperti Kecamatan Geger, Wungu, Madiun, Balerejo, Mejayan dan lainnya.Terutama wilayah Kecamatan Madiun yang ada di Desa Sumberejo Kabupaten Madiun, panen para petani nyaris mengalami gagal total.

Sutaji, salah satu petani yang mengalami gagal panen

Terlihat kondisi padi yang sangat mengenaskan, yaitu warna kekuningan dan mengering bahkan ada yang mati seperti rumput mati.

“Hampir ada sekitar 15 hektar sawah mengalami gagal total panen mas. Penyakit muncul pada usia padi sekitar 40 hari. Terlihat daun padi berwarna kekuningan terus akhirnya mati mengering. Padahal sekali garap sawah 1 kotak butuh biaya sekitar 4-5 juta,” terang Sutaji salah seorang petani, Senin (18/07/2022).

Para petani yang dimintai keterangan mengungkapkan rasa kekecewaannya, akibat kondisi padi yang mengenaskan, kering dan banyak yang mati.

Berbagai cara sudah ditempuh baik masalah teknis pemupukan, pengairan dan penyemprotan pestisida yang bertujuan untuk menanggulangi hama penyakit padi yang telah menyerang tanaman padi.

Kondisi tanaman padi yang kena penyakit ini sudah dilaporkan ke petugas pertanian. Kata petugas mungkin kurang pupuk, pengairan atau penyemprotan pestisida. Tetapi semua saran dan langkah sudah ditempuh dan hasilnya malah kondisi tanaman padi jadi mengering dan mati.

Untuk musim padi saat ini, para petani disini mengalami gagal total panen. Ada teman saya yang hidupnya susah mas, sudah kena covid, panennya gagal total ditambah kakinya terluka kena kapak,” imbuhnya.

Para petani berharap kepada pemerintah terutama dinas terkait untuk lebih memperhatikan keluhan para petani agar permasalahan gagal total panen padi musim panen tahun ini ada solusi terbaiknya. Sehingga para petani dapat bernafas lega dan dapat meningkatkan penghasilan untuk kesejahteraan keluarganya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *