Filesatu.co.id, Sidoarjo | Langgeng Sudiyono warga Desa Terungwetan, Kecamatan Krian tak kuasa menahan tangis haru saat disambangi Plt Bupati Sidoarjo, H Subandi, SH, M.Kn.
Kedatangan Subandi bersama Bazna9s Sidoarjo dan Kepala Dinas Sosial, Misbahul Munir ini untuk melakukan bedah rumah milik Langgeng di RT 1 RW 01 yang sudah tidak layak huni.
Dinding rumah berukuran 4×6 meter itu terbuat dari bekas triplek. Gentengnya banyak berlubang. Kayu penyangga sudah lapuk. Sangat berbahaya, apalagi ketika sudah memasuki musim hujan.
“Kasian kalau hujan tidak ada tempat tinggal. Karena gentengnya sudah banyak yang bocor, Rabu besok kita sudah mulai perbaiki,” kata Plt Bupati Subandi sambil memberikan paket sembako kepada Langgeng Sudiyono, Minggu, (15/9/2024).
Rumah milik pria 48 tahun bakal diperbaiki oleh Pemkab Sidoarjo bersama Baznas Sidoarjo. Sebagai pimpinan daerah, kata Subandi, dirinya harus hadir di semua lapisan masyarakat. Terutama warga yang kurang mampu.
“Makanya ketika dapat laporan, saya langsung sidak. Karena ini kewajiban pemerintah hadir membantu masyarakat yang kurang mampu,” ujarnya.
Menurut Subandi, sepanjang tahun 2024, Baznas Sidoarjo sudah melakukan 138 bedah rumah tidak layak huni. Dan masih akan bertambah lagi. Kalau kuota dari Baznas sudah habis maka akan menggunakan anggaran APBD di tahun 2025.
Bagi Cak Bandi, Sidoarjo sebagai daerah penyangga Surabaya tidak boleh ada warganya yang tidak memiliki rumah. Semua warga Kota Delta diharapkan bisa hidup secara layak.
“Sidoarjo ini kota penyangga Surabaya, tapi kalau warganya masih banyak yang seperti ini, kita sebagai pimpinan daerah merasa malu. Makanya kami terus keliling melakukan bedah rumah,” ujarnya.
Langgeng Sudiyono tidak henti-henti mengucap kata syukur. Seolah tidak percaya bisa bertemu dan dibantu langsung oleh orang nomor satu di Sidoarjo itu.
“Alhamdulillah, matur sembah nuwun, semoga Pak Bandi diberikan kesehatan dan kelancaran dalam memimpin Sidoarjo,” dua kata itu yang terus Langgeng ucapkan.
Kepala Desa Terungwetan, Ibu Tarlin mengatakan bahwa Langgeng Sudiyono tinggal seorang diri setelah berpisah dengan istrinya, sekitar 4 tahun lalu. Dia juga memiliki seorang anak, dan ikut bersama ibunya pulang ke Sukodono.
Langgeng juga telah rutin mendapat bantuan beras 10 kg dari pemerintah. Dan juga telah mempunyai BPJS Kesehatan. “Bansos BLT DD juga dapat. Kalau bantuan beras sudah dapat terus,” pungkasnya (Didik/kominfo)