FILESATU.CO.ID, KABUPATEN MALANG |Danpussenarmed Kodiklatad TNI AD Mayjend TNI Totok Imam Santoso S I P, S.sos melakukan kunjungan kerja di Kesatuan Yonarmed 1 Roket/AY/2/2 Kostrad, Singosari Kabupaten Malang, pada Kamis (16/9/2021).
Sesaat setelah tiba di markas Batalyon Artileri Medan, mantan Danrem yang pernah menjabat selama 1,5 tahun di Malang ini melakukan penanaman pohon matoa di halaman Yonarmed 1 Roket.
Didampingi oleh Kapolres Malang AKBP Bagoes Wibisono, Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengatakan bahwa saat ini kesatuan Armed dituntut menggunakan alutsista dengan teknologi yang tinggi. Dirinya juga menyebutkan bahwa Yonarmed 1 Roket yang berada di Singosari Malang telah dilengkapi oleh ASTROS MLRS (Multiple Launcher Rocket System).
“Alat ini jarak tembaknya bisa sampai 300 km, saya mau melihat sejauh mana dalam perawatan alutsista, latihannya, dan penggunaan personilnya,” ucap pria yang biasa dipanggil Totok.
“Diharapkan senjata yang dibeli dengan biaya negara dan cukup mahal bisa digunakan dengan optimal. Saya juga inginkan Komandan Batalyon termasuk Komandan Resimen harus mempunyai inisiatif dan inovasi untuk meningkatkan kemampuan. Alustsista sekarang ini sudah menggunakan sistem komputer dan digitalisasi,” tambahnya
Setelah kegiatan protokoler, Danpussenarmed melakukan pengarahan kepada seluruh prajurit Yonarmed 1 Roket/Ajusta Yudha sekaligus melihat kemampuan alutsista.
Dalam kesempatan wawancara bersama awak media setelah melakukan pengarahan dan latihan kepada prajurit. Mayjend TNI Totok Iman Santoso merasa bangga dengan pimpinan TNI AD, karena mempunyai senjata dengan kemampuan yang canggih.
“Penggunaan alutsista yang canggih harus diawaki oleh prajurit-prajurit yang profesional, dan tidak boleh asal-asalan. Karena begitu salah 1 mm saja, maka rudal atau roket bisa meleset jauh dari sasaran,” kata Totok dengan tegas.
Dalam kesempatan ini Danpussenarmed TNI AD juga berpesan kepada 21 satuan armed di seluruh Indonesia untuk lebih profesional.
“Profesionalisme adalah suatu keniscayaan yang harus kita tempuh, peningkatan profesionalisme memang butuh waktu, dan tidak bisa hanya dengan orangnya saja. Sistemnya juga harus dilengkapi, latihannya juga ditambah, sarana dan prasarana juga harus didukung,” kata Mayjend Totok
“Disamping soal tempur dan mengawaki alutsista, tapi harus diingat bahwa prajurit berada ditengah masyarakat. Tentunya wajib dijalin komunikasi yang baik sesama institusi wilayah karena TNI bagian dari mereka,” tambahnya.
Mayjend TNI Totok Imam Santoso menekankan jika situasi daerah aman prajurit bertugas juga lebih nyaman. Maka TNI terkhusus satuan Armed harus bisa bersinergi dengan seluruh komponen bangsa.
Laporan : Roni Agustinus