Persewangi berdukaFilesatu.co.id, Banyuwangi | Berita duka menimpa Klub Sepakbola Persewangi Banyuwangi. Kepala Pelatih Persewangi Banyuwangi, Syamsudin Battola (45) dikabarkan meninggal dunia setelah alami kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di Km 842/200 B, Tol Pasuruan-Probolinggo, Kamis (12/12/2024).
Korban merupakan warga Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.
Dari konfirmasi yang diberikan Kasat PJR dan Kasi Laka Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, Lakalantas tersebut terjadi sekira pukul 05.30 Wib.
“Jenis laka adalah tabrak belakang. Kendaraan yang terlibat laka Minibus Avanza Nopol. P-1253-KO, kontra Bus Hino Nopol. K-1591-B,” terangnya.
Menurut keterangan beberapa saksi, semula kendaraan minibus Avanza yang dikemudikan Ari Mustofa (38) dengan alamat Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, dan berpenumpang Syamsudin Battola tersebut berjalan dari arah Gending menuju Leces di lajur 1.
Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP) diduga pengemudinya mengantuk sehingga tidak bisa mengendalikan kendaraannya, kemudian menabrak Bus Hino yang dikemudikan Riyanto (45) warga Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, yang ada di depannya.
“Posisi akhir minibus Avanza berada di bahu jalan menghadap ke selatan dan bus berhenti di bahu jalan,” ungkap Kombes Pol Komarudin.
Akibat insiden tersebut, H. Syamsudin Batolla meninggal dunia di TKP, pengemudi Avanza alami luka ringan. Sedangkan pengemudi Bus Hino beserta 25 penumpangnya dalam keadaan sehat.
“Begitu menerima informasi dari pengguna tol, petugas PJR yang mendatangi TKP: AIPTU Tri, Bripka Erick beserta Bripka Yuniar,” jelasnya.
Setelah mendatangi TKP dengan pihak pengelola Tol, yakni Derek, Ambulans dan Patroli, lanjut Kombes Pol Komarudin, selanjutnya menolong korban bersama petugas medis, lalu melakukan pengaturan arus lalulintas.
“Kemudian melaksanakan olah TKP dan mendokumentasikan, interogasi saksi, evakuasi kendaraan dibawa ke gerbang tol Tongas dan melimpahkan kasus laka tersebut kepada Penyidik Laka Polres Probolinggo,” pungkasnya. (Kur).