Filesatu.co.id, Banyuwangi | Aktivis kontroversial Banyuwangi, M Yunus Wahyudi mengkritik keras Pemilu Komisi Pemilihan Umum Daerah ( KPUD) Banyuwangi yang selalu bermain main anggaran bahkan diduga melakukan korupsi anggaran uang dari negara.
Tudingan itu dilontarkan M Yunus didampingi Amrullah bersama awak media di depan Hotel el Royale Banyuwangi saat KPUD menggelar rapat Plano terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat kabupaten Pemilu 2024. Kamis (29/2/2024).
”Hari ini kami memberikan aspirasi dan ingat KPU di 2016 pernah melegalkan kemudian meloloskan anggota DPRD dan sampai detik ini selalu bermain dalam melakukan anggaran uang negara yang semestinya untuk para yang pemenang yang baik,” ungkap Yunus yang memiliki julukan si Harimau Blambangan ini.
Bahkan, Yunus juga pertanyakan keberadaan dana KPU yang tidak menganggarkan dana sama sekali bagi petugas Kepolisian, masyarakat yang menyaksikan jalannya rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat kabupaten di Banyuwangi.
”Saya mulai hari pertama melihat langsung penghitungan tingkat Kabupaten, ironisnya para undangan bahkan pihak pengamanan dari Kepolisian tidak ada minuman seperti kopi maupun teh yang biasanya mereka konsumsi, untuk itu, kami (para aktivis dan wartawan) membeli air mineral dengan cara iuran,” ucapnya.
Menurut Yunus, anggaran puluhan miliar semestinya ada sebagian untuk dianggarkan, melihat kondisi tersebut, Ia akan segera mempertanyakan di mana, dan untuk apa anggaran dari KPU.
“Kami penghitungan ini selesai bersama- massa akan malaporkan KPU ke pihak Aparat Penegak Hukum (APH) terkait anggaran miliaran rupiah dan juga dugaan permainan suara KPU yang dimainkan oleh oknum-oknum.
” Ingat saya juga sudah mengantongi datanya, ,dan bukti – bukti dugaan penyelewengan serta jual beli suara,”pungkas Yunus.
Sementara pihak KPUD Banyuwangi dikonfirmasi hingga berita diterbitkan media ini belum memberikan jawaban.//