Filesatu.co.id, Blitar – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar dan BPBD Provinsi Jawa Timur bersama-sama mendistribusikan 16.000 liter air bersih di Dusun Kaliandong Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan yang mengalami krisis air. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas kesulitan air bersih yang melanda wilayah selatan Kabupaten Blitar akibat kemarau panjang. Rabu (02/10/2024).
Tampak hadir saat pendistribusian air bersih Perwakilan BPBD Provinsi Jawa Timur Heru beserta jajarannya, Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berttryanto beserta jajarannya, Camat Kademangan, Kades Dawuhan, Danramil, Kapolsek Kademangan, serta perangkat kecamatan dan desa.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto, menjelaskan bahwa distribusi air bersih ini menggunakan tiga armada truk tangki berkapasitas 4.000 liter dan dua buah truk berkapasitas 6.000 liter. Bantuan pertama diberikan kepada 300 kepala keluarga (KK) di RT 05/ RW 02, Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan.
“Setiap keluarga di dusun ini menerima pasokan air bersih yang sangat dibutuhkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkap Ivong.
Di lapangan, sejumlah warga terlihat antusias menerima bantuan air bersih tersebut. Mereka mengambil air menggunakan ember dan berbagai jenis wadah lainnya. Selain itu, warga juga memanfaatkan kolam terpal untuk menampung air bersih, sehingga dapat digunakan dalam waktu yang lebih lama.
Ivong Berttyanto mengungkapkan bahwa kekeringan yang terjadi disebabkan oleh musim kemarau yang panjang, yang menyebabkan sejumlah mata air di wilayah tersebut surut.
“Kami berkomitmen untuk terus mengatasi masalah kekeringan ini dengan mendistribusikan air bersih ke wilayah-wilayah yang terkena dampak. Upaya ini akan terus berlanjut hingga situasi kembali membaik,” tandas Ivong.
Ivong juga menambahkan bahwa BPBD Kabupaten Blitar terus memantau kondisi di lapangan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan distribusi air bersih berjalan efektif.
“Kami memahami betapa krusialnya kebutuhan air bersih bagi kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama di tengah kondisi darurat seperti ini,” imbuh Ivong.
Krisis air bersih yang terjadi di Kabupaten Blitar tidak hanya mempengaruhi kebutuhan domestik, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan kebersihan masyarakat. Oleh karena itu, BPBD Kabupaten Blitar berusaha keras untuk memastikan setiap keluarga mendapatkan akses ke air bersih yang layak. Warga yang terdampak berharap upaya ini akan membantu mereka bertahan selama masa sulit ini, sekaligus mempercepat pemulihan dari dampak kekeringan.
Dalam jangka panjang, BPBD Kabupaten Blitar juga sedang menyusun rencana mitigasi untuk mengatasi masalah kekeringan secara lebih efektif. Rencana tersebut mencakup pembangunan infrastruktur air yang lebih baik dan peningkatan sistem penyimpanan air untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan darurat.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan beban warga yang terdampak kekeringan dapat berkurang. BPBD Kabupaten Blitar berjanji akan terus melakukan evaluasi dan penyesuaian strategi untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat secara berkelanjutan.
Pjs Bupati Blitar Dr. Ir Jumadi M.MT mengatakan bahwa, di wilayah Blitar Selatan mata air sangat devisit, sehingga pentingnya dalam penanganan jangka panjang terhadap masalah kekurangan air ini dapat teratasi.
Tidak jauh dari perkampungan warga sekitar 1,5 kilometer ada sumber mata air besar. Maka dari itu nantinya kita akan laksanakan pipanisasi dan salurkan ke rumah warga masing-masing,” ungkap Jumadi.
Berdasarkan informasi dari BPBD Kabupaten Blitar adanya wilayah krisis air sehingga perlu dilaksanakan pendistribusian air bersih. Menurut Jumadi secara geografis untuk wilayah kabupaten Blitar bagian selatan mengalami devisit sumber air.
Pada saat ini, sementara masih dilakukan penanganan jangka pendek saat terjadi defisit sumber air di wilayah Kabupaten Blitar selatan melalui dropping air bersih secara berkala,” tutur Jumadi.
Plt Bupati Blitar Dr. Ir Jumadi M.MT berharap bahwa, agar tidak terulang perlu dilakukan penangan jangka panjang. Nanti Pemerintah Kabupaten Blitar perlu mengusulkan kepada Pemprov Jatim,” tandas Jumadi.
Kondisi Wilayah Blitar Selatan perlu perhatian khusus untuk setiap musim kemarau, tentu akan kita bahas di Pemkab Blitar yang nantinya kita kordinasikan dengan provinsi apakah geografi di Blitar selatan ini bisa ditemukan titik-titik sumber air yang nanti bisa menjadi potensi.
“Karena kondisi ini berulang ulang, dan kita belum long term plan-nya belum ke arah untuk menggali potensi tersebut,” pungkas Jumadi.(Pram/Adv/Kmf).