Komunitas Ojol Tanyakan Keberpihakan Pemkot Malang Pada Pelaku Transportasi Onelin dan Konvensional

Filesatu.co.id, Malang | Acara sarasehan yang digelar oleh  komunitas ojol komunitas angkot dan disabilitas di salah satu cafe yang ada  di Pulosari Kota Malang berlangsung seru seiring hadirnya tokoh Ngalam Kompak H. Tabrani, Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Ahmad Fuad Rahman, serta Tokoh Pro Megawati (Promeg) 1998, Bido Swasono.

Acara yang sarasehan  yang diikuti oleh sekitar 110 orang ini berubah menjadi acara  serap aspirasi dari masyarakat tentang masalah dan harapan untuk Kota Malang ke depan.

Bacaan Lainnya

Dalam acara syarat sah ini banyak keluar yang disampaikan oleh komunitas ojol beserta pengemudi amplop yang ada di kota Malang salah satunya adalah perhatian pemerintah terhadap mereka yang profesi sebagai ojol dan pengemudi angkutan kota, ungkap Masae pada Sabtu (9/4/2024).

“Jadi sekian tahun saya di Malang Baru kali ini saya bisa ngobrol enak seperti ini bersama orang dari birokrat dan dewan perwakilan rakyat kota malang”, kata pengemudi ojol Maxim ini.

Menurutnya kami ini punya bapak (walikota.res)  cuma serasa tidak punya bapak, lanjutnya.

Kenapa ? karena kami merasa sulit sekali untuk berbicara menyampaikan keluh kesahnya secara langsung dan semua terkesan protokoler, jelasnya.

“Berbeda ketika ada maunya, mereka acap kali turun dan menyapa masyarakat, namun usulan atau aspirasi hanya didengarkan tanpa direalisasikan,” lanjut pria beruban ini saat menyampaikan unek – uneknya dalam diskusi ini.

” Jadi Jadi wajar jika kami menganggap walikota itu tidak ada hanya sebuah nama tanpa rupa ” Contohnya mengakhiri sesi dialog ini.

Sementara itu, Yuni salah satu perwakilan dari kelompok difabel kota  mengungkapkan jika apa yang di lakukan pemerintah saat ini sudah bagus, namun perlu di tingkatkan lagi.

” Terutama dalam sektor pendidikan, anak – anak difabel masih belum mendapatkan hak yang sama untuk bisa bersekolah di sekolah negeri” kata Yuni.

Disamping itu, masih banyak sekolah negeri  yang kurang ramah terhadap disabilitas baik fasilitas bagi disabilitas, dan harapan kami agar pemerintah peka akan hal tersebut, lanjut ibu paruh baya ini.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Ahmad Fuad Rahman siap memfasilitasi aspirasi yang di sampaikan masyarakat disabilitas termasuk memastikan saluran aspirasi yang berasal dari kelompok masyarakat bisa diakomodir.

” Ya semua aspirasi semua ada salurannya, baik itu melalui dewan perwakilan rakyat maupun pemerintah Kota Malang  dengan  musrenbang  dan tentu dalam setiap pembahasan usulan dan aspirasi masyarakat kami selalu melibatkan masyarakat, ” jelas Politisi Muda PKS ini (F3).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *