Kolabarasi Desainer Profesional, Ajang BFF Unjuk Karya Berkelas Dari Pelajar

Filesatu.co.id, Banyuwangi |Ajang bergensi Banyuwangi Fashion Festival (BFF) kembali digelar usai  libur selama pandemi covid-19. Dan ajang ini juga menjadi ajang  naik kelas bagi para  pelajar.

Kemeriahan ajang BFF yang bekerjasama dengan sejumlah desainer profesional tanah air tersebut  menunjukkan hasil karya sukses serta berkelas.

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang digelar pada Rabu malam (13/7/2022) bertempat di Terminal pariwisata Banyuwangi, sedikitnya diikuti 10 desainer daerah yang berkolaborasi dengan siswa SMK di Banyuwangi

Dengan mengusung konsep Co-Exist. Konsep yang mengedepankan kolaborasi antar sesama dan alam itu berwujud dalam sejumlah tema busana. Mulai dari Tropical Reborn, Green Forest, Angel Runaway, hingga Altsea.

Almira salah satu desainer profesional yang berkolaborasi dengan pelajar juga pemilik Butik busana muslim di bilangan Letkol Sugiono Banyuwangi itu, kerja bareng dengan 6 orang siswa SMK Sritanjung Banyuwangi.

“Seluruh desain dan cutting dikerjakan oleh mereka, kami hanya sebagai kurator dan pembimbing di setiap proses pengerjaan.

“Saya senang melihat hasil kerja mereka ini. Hanya dua minggu dan hasilnya sangat bagus,” kata Almira.

Dia juga menjelaskan hasil gaun  yang di panggung BFF hasil kolaborasi desain dari Algeria.

“Gaun yang ditampilkan dipanggang adalah kolaborasi desain yang terinspirasi dari Haik, busana tradisional bangsa Algeria,” jelas Almira.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Sanet Sabintang. Pemilik brand fashion sendiri itu, berkolaborasi dengan para siswa SMK Ihya Ulumuddin, Singojuruh. Mereka mengusung konsep Iyashi yang mengandung makna penyembuhan.

Nurul Islami, pelajar kelas XI yang berkesempatan kerja bareng dengan Sanet Sabintang mengatakan,”Banyak ilmu yang saya dapat saat berkolaborasi ini. Mulai dari memilih bahan, mendesain, memotong sampai bagaimana menjahit yang rapi. Kami merasa sangat tersanjung karena diberi kesempatan tampil di panggung yang megah ini,” ujarnya.

Dari puluhan karya busana hasil kreasi pelajar dan desainer itu, ditampilkan secara megah di panggung BFF. Dibawakan oleh para model profesional dan disaksikan oleh ribuan pengunjung secara offline dan online. Tak pelak Applause meriah kerap menyeruak kala para desainer tampil di atas panggung.

“Saya tidak menyangka kreativitas saya dan kawan-kawan berbuah baik dan ditampilkan di BFF. Semoga ke depannya makin banyak panggung semacam ini untuk kami anak-anak pelajar,” ungkap Rindu, salah satu pelajar SMK Sritanjung yang turut ambil bagian.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir secara virtual, mengapresiasi BFF kali ini. Ia berharap kegiatan tersebut bisa mendorong kreativitas anak milenial di bumi Blambangan agar semakin produktif.

“Semoga dengan melibatkan pelajar dan para pelaku industri fashion Banyuwangi, ajang BFF ini bisa semakin menumbuhkan industri kreatif di Banyuwangi tercinta ini,” ungkap Ipuk.

Lebih jauh, Ipuk juga memastikan bahwa kreativitas anak muda di Banyuwangi akan selalu mendapat ruang. “Ajang ini akan rutin dilakukan setiap tahunnya. Ini untuk memastikan tersedianya ruang kreasi bagi kreativitas anak muda Banyuwangi,” tegasnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro DR.Rulli Nuryanto, Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, Ketua Dekopin Pusat, Sekban Bakorwil Jember Secara bersamaan BFF ini digelardengan peringatan Hari Koperasi ke-75.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *