Keberhasilan Program STOP Pengolahan Sampah Hingga Ekspor, Bakal Berlanjut Pembangunan TPST di Songgon Banyuwangi Skala Lebih Besar

Filesatu.co.id, Foto: Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat dikunjungi pihak Systemiq CEO sekaligus Managing Partner Systemiq, Taraneh Azzad, dari London, Inggris; Director Waste Operation, Jason Hale; Director Project STOP, Mike Webster.

Filesatu.coo.id, Banyuwangi |Keberhasilan Systemiq mendampingi pengelolahan sampah terutama di kecamatan Muncar menunjukkan keberhasilan menangani kasus sampah di kabupaten Banyuwnagi, berbekal pengalaman di Muncar pengendalian sampah bisa berjalan dengan baik sehingga mendapat respon baik dari warga, maka program STOP (Stop Tapping Ocean Plastic) ini perlu perluasan ke wilayah kecamatan lain.

Demikian disampaikan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandanai usai bertemu pihak Systemiq CEO sekaligus Managing Partner Systemiq, Taraneh Azzad, dari London, Inggris; Director Waste Operation, Jason Hale; Director Project STOP, Mike Webster; serta mitra Systemiq, Ben Dixon dan Joi Danielson, saat berkunjung di Banyuwangi bebeeapa wakt lalu.

Bacaan Lainnya

“Rencananya di tahun ini ada Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Kecamatan Songgon dan ini bisa menjangkau lima kecamatan di sekitar Songgon,”kata Bupati Ipuk Kamis (2/6/2022).

Diketahui pembangunan TPST di desa Balak kecamatan Songgon merupakan perluasan program STOP yang rencana dibangun oleh Systemiq, NGO internasional didanai pemerintah Norwegia.

Project STOP diawali dari Muncar pada 2018. Pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar menjangkau 7.500 KK dari empat desa di Muncar.

“Salah satu dampaknya, adanya TPST di desa Muncar tidak lagi terjadi banjir. Bahkan sampah plastiknya telah diekspor ke Austria untuk didaur ulang,”kata Ipuk kembali menjelaskan.

Saat ini, lanjut Bupati Ipuk, program tersebut dikembangkan dengan skala yang lebih luas termasuk melalui program bertajuk Banyuwangi Hijau, skalanya akan menjangkau lima kecamatan. “Dengan program yang kita kelola bersama Systemiq ini, kita berharap dapat berkontribusi sebesar 19,5 persen dari penanganan kebocoran sampah di Banyuwangi pada 2024,” tambah Ipuk.

Bupati Ipuk berharap, adanya pembangunan gedung TPST di Songgon bisa mengadopsi arsitektur Banyuwangi dan pengelolaannya melibatkan warga Banyuwangi.

“TPST tidak hanya menjadi tempat pengolahan sampah saja, namun manajemen penanganannya juga lebih advance mengingat kapasitasnya yang juga lebih besar, sehingga kedepan TPST ini sampah yang diolah juga bisa diekspor seperti yang di Muncar,” harap Ipuk.

Sementara CEO juga Managing Partner Systemiq Taraneh Azzad mengatakan bahwa keberhasilan secara maximal pengolahan TPST di Muncar dan kerja keras pemerintah Daerah Banyuwangi yang bisa mendorong program ini sehingga berjalan baik.

” Kami sangat mengapresiasi kerja sama dengan Banyuwangi selama ini. Antusiasme Pemkab dan warga mampu membuktikan dan bisa mendorong program ini sehingga berjalan dengan baik,”katanya.

Untuk itu, lanjut Taraneh, kedepan programnya akan terus bahkan sekala kerjanya lebih luas dan programnya pun dijalankan tidak hanya sekedar membangun TPST saja, namun lebih dari itu, pihaknya juga melakukan pendampingan ke warga bagaimana melakukan manajemen pengelolaan sampah yang tujuan besarnya adalah merubah perilaku masyarakat terkait sampah.

‘Kami terus melanjutkan program ini, untuk saat ini akan membangun TPST di Desa Balak kecamatan Songgon yang diharapkan menjangkau desa-desa yang ada di 5 kecamatan sekitar,” pungkas Taraneh. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *