Filesatu.co.id, Banyuwangi | PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember meningkatkan daya beli masyarakat dengan memberikan layanan tarif tiket kereta api yang terjangkau bagi masyarakat.
Tarif tiket merupakan salah satu komponen dalam penghitungan inflasi dan deflasi dari bidang transportasi. Terdapat tiga Kereta Api (KA) yang harga tiketnya di jual paling murah
Menurut Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, dengan harga tiket terjangkau, akan mempermudah masyarakat untuk naik KA.
“Dengan harga tiket terjangkau, akan mempermudah daya beli masyarakat agar naik kereta api tetap tinggi,” ujar Cahyo Widiantoro, Jumat (11/10/2024).
Beberapa KA dengan tarif yang cukup terjangkau:
KA Pandanwangi relasi Jember-Banyuwangi (PP) tarif hanya Rp8 ribu.
KA Probowangi relasi Ketapang Banyuwangi-Surabaya Gubeng, harga tiket mulai dari Rp27 ribu.
KA Tawangalun relasi Ketapang-Malang Kota Lama, tarif tiket Rp58 ribu.
KA Sritanjung relasi Ketapang-Lempuyangan, tarif tiket mulai Rp88 ribu.
“Beberapa KA tersebut merupakan kereta bersubsidi dari pemerintah dengan skema Public Service Obligation (PSO) dan peminatnya cukup tinggi di Daop 9 Jember, bahkan okupansi hariannya melebihi dari kapasitas yang tersedia,” tegasnya.
Selama bulan September 2024, lanjut Cahyo, tercatat total penumpang yang naik dari Daop 9 Jember mencapai 248.742 orang, dan jumlah tersebut lebih tinggi 4 persen dari bulan Agustus 2024 yang hanya 238.842 penumpang.
Selain kereta ekonomi bersubsidi, KAI Daop 9 Jember juga menyediakan tarif kereta api yang terjangkau dengan adanya tarif khusus, yaitu tarif yang diberikan untuk kereta api kelas komersial dengan harga yang terjangkau dalam rangka menarik minat masyarakat untuk menggunakan kereta api.
“Tarif khusus itu dapat dinikmati oleh masyarakat dengan beberapa syarat, yaitu pembelian tiket dengan batas waktu maksimal pemesanan dua jam sebelum jadwal keberangkatan, relasi terbatas, serta pembelian hanya bisa dilakukan melalui loket stasiun atau aplikasi Access by KAI,” paparnya.
Cahyo juga menjelaskan bahwa tarif khusus itu bertujuan mengoptimalkan okupansi dengan memanfaatkan idle seat pada relasi tertentu, jadi tarif khusus hanya bisa dinikmati oleh penumpang selama tempat duduk masih tersedia.
Berikut harga terbaru tarif khusus yang berlaku mulai 26 Juli 2024 untuk beberapa KA dan relasi di wilayah Daop 9 Jember:
a. Relasi Jember – Surabaya Pasar Turi
– KA Mutiara Timur, kelas Eksekutif Rp130 ribu, kelas Bisnis Rp120 ribu.
b. Relasi Jember – Surabaya Gubeng
– KA Logawa, Ekonomi New Generation Rp100 ribu.
– KA Ranggajati, kelas Eksekutif RP 160 ribu, kelas Bisnis Rp 145 ribu.
– KA Wijayakusuma, kelas Eksekutif 160 ribu, kelas Ekonomi Rp 130 ribu.
c. Relasi Jember – Ketapang
– KA Wijayakusuma, kelas Eksekutif Rp 90 ribu, kelas Ekonomi Rp 55 ribu.
– KA Mutiara Timur, kelas Eksekutif Rp 90 ribu, kelas Bisnis Rp 65 ribu.
d. Relasi Probolinggo – Surabaya Pasar Turi
– KA Mutiara Timur, kelas Eksekutif Rp 55 ribu, kelas Bisnis Rp 50 ribu.
– KA Blambangan Ekspres, kelas Eksekutif Rp55 ribu, kelas Ekonomi Rp 45 ribu.
– KA Pandalungan, kelas Eksekutif Rp 55 ribu.
“Meskipun harga tiket baik KA bersubsidi maupun KA dengan tarif khusus tersebut cukup terjangkau, kami berkomitmen memberikan layanan transportasi yang tidak hanya nyaman dan aman, tetapi juga tepat waktu, mulai berangkat sampai tiba di tujuan,” bebernya
Lebih lanjut Cahyo mengingatkan bahwa tiket KA memiliki pengaruh terhadap angka inflasi maupun deflasi suatu daerah, terutama melalui kontribusinya terhadap Indeks Harga Konsumen (IHK) di sektor transportasi, sehingga harga tiket KA yang terjangkau dapat membantu menjaga stabilitas harga.
“Penyediaan transportasi KA dengan tarif terjangkau adalah wujud dukungan KAI kepada pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli untuk ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Cahyo Widiantoro.