Filesatu.co.id Pamekasan| Bupati Pamekasan H. Baddrut Tamam, mengaku, selalu turun langsung kepada petani sebelum mencetuskan pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Pamekasan. Kamis (23/12/2021).Dilakukannya turun langsung oleh Bupati Pamekasan untuk menyerap aspirasi tentang tata niaga dan harga tembakau setiap tahunnya, guna memberikan perlindungan kepada masyarakat. Termasuk musim tembakau tahun 2021 yang harganya cenderung baik.
“Ini kita lakukan bagaimana negara hadir untuk mendampingi rakyat, membela rakyat, termasuk di dalamnya menfasilitasi yang tidak sah itu, tidak usah lari-lari,” ungkapnya,
Baddrut Tamam juga meminta, pengusaha rokok ilegal tidak perlu was-was lagi untuk berbisnis rokok lantaran belum adanya izin. Pemerintah akan menfasilitasi semua keluhan mereka ketika usaha rokoknya nanti diproduksi serta dikelola di dalam KIHT tersebut.
“Kalau sudah di KIHT pegang duitnya tenang, barokah, Negara tidak dirugikan, dan bisa sesuai dengan target yang ingin dicapai,” tuturnya.
Mas Tamam juga menambahkan, kabupaten Pamekasan merupakan pemilik KIHT ketiga di Indonesia. Yakni setelah Kabupaten Kudus Jawa Tengah, dan Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Pasalnya, Pamekasan mempunyai potensi tembakau luar biasa yang dipastikan mampu mengangkat ekonomi masyarakat.
“Kabupaten Pamekasan memiliki potensi, tembakau sekitar 20 ribu ton sampai 35 ribu ton. Kita kemarin ke Kudus, Kudus tidak punya potensi tembakau, tetapi memiliki KIHT, kenapa begitu? Karena di Kudus itu banyak pabrik tembakau, dan tembakaunya sebagian dikirim dari Madura, dan Pamekasan,” imbuhnya.
Kemudian, pendirian KIHT selain dapat melindungi petani tembakau, pengusaha rokok, juga dipastikan mampu menyerap tenaga kerja banyak dari semua kecamatan di Pamekasan, utamanya kecamatan yang mempunyai potensi tembakau tinggi di Jawa timur selama ini.
Di lain itu, pertimbangan potensi tembakau yang tinggi itu akhirnya disepakati untuk mendirikan KIHT. Karena dengan KIHT diharapkan home industy akan tumbuh dan berkembang. Lebih penting lagi adalah ketenangan dalam berwirausaha lantaran mendapat fasilitas dari pemerintah daerah.
“Setelah diskusi panjang, akhirnya diputuskan, dan diperjuangkan, bagaimana home industry bisa tumbuh dan berkembang di kabupaten ini, dan lokasinya satu,” pungkasnya.
Penulis: Afif