Filesatu.co.id, SAMPANG | SISA-SISA kericuhan di kawasan Alun-Alun Trunojoyo, Sampang, Madura, masih terasa hingga Kamis (30/10/2025) pagi. Besi pagar raib, tulisan besar “Alun-Alun Trunojoyo” tampak hanya menyisakan beberapa huruf, sementara bekas api di trotoar meninggalkan warna hitam pekat.
Bagi warga Sampang, pemandangan itu seperti luka di tengah kebanggaan. Alun-Alun Trunojoyo bukan sekedar ruang publik, tapi simbol kota, tempat keluarga berkumpul, pedagang mencari rezeki, dan anak-anak bermain di sore hari.
“Sedih sekali lihatnya. Biasanya ramai, sekarang seperti habis perang,” ujar Halimah (45), penjual es degan yang setiap hari mangkal di sekitar patung karapan sapi. Ia hanya bisa menatap diam tulisan ikon kota yang kini rusak parah.
Kericuhan itu terjadi Selasa (28/10/2025) ketika massa aksi menuntut percepatan pelaksanaan Pilkades 2026. Dalam suasana panas, sebagian peserta aksi bertindak anarkis merusak pagar pembatas, melempar batu ke arah pos penjagaan kantor DPRD, dan bahkan membakar properti milik Dinas Perhubungan.
Kapolres Sampang AKBP Hartono, S.Pd menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam. Tim penyidik telah mengantongi sejumlah bukti dari rekaman video yang beredar di media sosial.
“Kami pelajari semua bukti digital. Siapa pun yang terbukti melakukan perusakan akan kami proses sesuai hukum,” tegas AKBP Hartono.
Ia menambahkan, aparat tetap menjunjung asas keadilan, termasuk jika pelaku di antaranya adalah anak di bawah umur. “Tidak ada toleransi bagi premanisme dalam penyampaian aspirasi,” ujarnya.
Sementara itu, aktivis muda Sampang Abdul Aziz menyesalkan tindakan anarkis tersebut. Baginya, kebebasan berekspresi tidak seharusnya mengorbankan wajah kota sendiri.
“Demonstrasi itu hak rakyat, tapi harus beradab. Jangan sampai ikon Sampang rusak hanya karena emosi sesaat,” ucapnya dengan nada kecewa.
Aziz juga mendukung langkah tegas kepolisian. Ia mengingatkan bahwa tindakan tegas bukan semata hukuman, tapi pelajaran bagi masyarakat agar aspirasi disampaikan secara bermartabat.
Hingga berita ini ditulis, jajaran Reskrim Polres Sampang masih menelusuri identitas para pelaku yang terekam dalam video. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kondusivitas dan tidak mudah terprovokasi.***



