Hujan Angin Mengamuk Di Kabupaten Madiun

Filesatu.co.id, Madiun | Hujan lebat disertai angin kencang melanda beberapa desa di wilayah Kabupaten Madiun. Dalam waktu singkat, keganasannya mampu merusak ratusan rumah warga, Rabu (15/12/2021).

Kejadian tersebut berawal selepas dhuhur. Awan pekat mulai merata. Tak berselang lama, hujan deras beserta angin kencang tiba, atap rumah pun porak-poranda.

Bacaan Lainnya

Dari hasil pantauan awak media, hampir seluruh Desa di wilayah Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun ikut terimbas oleh amukan hujan angin tersebut. Genteng hancur, asbes atap rumah terbang hingga pohon tumbang menutup total akses jalan.

Seperti di jalan raya Jiwan-Barat, angin kencang telah menumbangkan pohon besar melintang di tengah jalan. Sementara di lokasi permukiman warga, mayoritas atap rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat akibat amukannya.

Pada situasi ini juga, salah seorang jurnalis dari media Lentera Indonesia yang bertugas di wilayah Kabupaten Madiun, Dian Kristianto juga hampir celaka ketika berteduh di salah satu warung desa Teguhan. Genteng warung ambrol tertimpa asbes yang melayang akibat hempasan angin. Beruntung, rontoknya genteng tidak sampai mencelakainya. Namun apes, motor miliknya yang terparkir di luar warung jsutru malah tertimpa pohon nangka yang tumbang.

Sekitar 50 meter tak jauh dari warung kopi tempatnya berteduh, pohon mangga raksasa juga ikut roboh. Pohon berusia puluhan tahun tersebut bukan tumbang ke jalan, melainkan menimpa rumah warga hingga merusak pagar dan atap teras. Tak berselang lama, personil dari BPBD setempat segera merespon cepat untuk mengevakuasinya.

Di lokasi lain, Desa Ngetrep yang terletak bersebelahan dengan Desa Teguhan juga tak luput dari amukan hujan angin. Genteng rumah warga melayang terhempas, pohon pisang, jati hingga trembesi raksasa pun ikut tumbang hingga akar-akarnya.

Ganasnya hujan angin ini juga dibenarkan oleh salah seorang anggota BPBD Kabupaten Madiun, Abdul Azis. Pihaknya mendapat kabar bahwa kecepatan angin yang terdeteksi oleh radar milik Lanud Iswahyudi Maospati di angka 51 knot. Padahal, rata-rata kecepatan normal hanya diangka 20-30 knot.

“Kecepatan angin yang terdetek mencapai 51 knot, semoga tidak terjadi apa-apa,” pungkasnya.

Selain merusak rumah warga, tumbangnya pohon di beberapa lokasi juga memutus kabel listrik. Pemadaman pun diberlakukan hingga ber jam-jam untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Setelah berlangsung cukup lama, tepat pukul 17.30 sore listrik dinyalakan serentak.

Kesiap siagaan para personil BPBD maupun PLN di wilayah Kabupaten Madiun sangat layak diapresiasi oleh masyarakat. Ketangkasannya terbukti, mampu merespon cepat dengan tindakan nyata, membereskan titik-titik yang trouble di beberapa lokasi sehingga warga dapat beraktifitas normal kembali.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *