Filesatu.co.id, Gilimanuk Bali |Seni budaya jaranan memang mengandung unsur magis yang bawakan oleh para seniman yang memang memiliki keahlian tersendiri dalam memainkan peran seorang jiwa seni khas Jawa Timuran (Banyuwangi).
Hal itu menunjukkan betapa toleransi tinggi rasa kebhinekaan yang patut diacungi jempol, karna seni budaya tersebut sudah mendunia, bahkan negara tetangga pernah menampilkan di berbagai tempat di negaranya
Uniknya Keponakan dari Kaperwil Bali telah di khitan, media Filesatu punya hajatan khitanan yang diadakan di Gilimanuk, dirumah kediaman sendiri yang beralamat di jalan layur 4 lingkungan Penginuman Gilimanuk yang di hadiri Lurah dan juga Pengamanan dari Kodim Babinkamtibmas dan Banser. Jumat (20/5/2022).
Anak ke dua dari pasangan Fajar dan widya Astuti, yang bernama Tifano Alfatah umur 12 tahun, yang dihibur seni jaranan asli Banyuwangi yang saat ini dilestarikan di Gilimanuk-Bali.
Kami sangat lega setelah pandemi berangsur membaik akhirnya bisa mengkhitankan anak ke dua saya” ucap Fajar
Dan harapan kami semoga menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua bangsa dan negara
Kaperwil Bali Filesatu.co.id Benthar menyampaikan bahwa kultur budaya Indonesia yang bisa membaur dimana saja keseluruh dunia yakni seni Jaranan.
“Memang tak asing bagi masyarakat Jawa perantauan sehingga seni ini dapat mengobati rasa rindu kampung halaman, selain itu, kami tentu tetap taat pada prokes 5 M, karena bahaya pandemi masih mengintai.
“Untuk itu, semua yang terlibat pada perhelatan ini saya ucapkan terima kasih yang telah mendukung hajatan keluarga kami sehingga acara lancar dan sukses,” kata Bentar.
laporan: Saiful.