Filesatu.co.id, Banyuwangi | Tragedi banjir bandang yang melanda desa di kecamatan Pesanggaran, serta beberapa kawasan di kecamatan Glenmore, Ketua Dewan Perwakilan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Banyuwangi, KH. Abdul Malik Syafa’at angkat bicara. Selasa, (22/03/2022).
Menurut Gus Malik, adanya banjir yang terjadi belakangan ini diduga akibat peralihan tanaman dari tanaman keras beralih ke tanaman tebu yang terjadi di beberapa kawasan perkebunan.
Bahkan, seperti dikatakan Gus Malik melalui video yang beredar bahwa pihaknya akan segera memanggil Direktur IGG dan Manajer PTPN XII guna mencarikan solusi agar ketika hujan deras tidak terjadi banjir.
“Kami akan segera memerintahkan anggota fraksi PKB untuk menindaklanjuti atas musibah yang menimpa masyarakat Banyuwangi selatan dengan segera memanggil Direktur PT. IGG dan Manajer PTPN XII, serta Bupati dan juga Dinas Lingkungan Hidup.
“Kami juga sudah meminta LAKUMHAM (Lembaga Bantuan Hukum) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa untuk mengundang WALHI agar turun kelapangan dan melakukan investigasi ada tidaknya pelanggaran AMDAL yang dilakukan pihak terkait penanaman tebu besar besaran ini,” tegas Gus Malik dalam video berdurasi sekitar 1 menit 05 detik tersebut.
Memggapi hal itu, dikonfirmasi terpisah melalui telepon, Gus Malik menegaskan “Kalau sudah bencana seperti ini kan sudah melibatkan banyak pihak, saya tadi malam sudah perintahkan fraksi PKB untuk melakukan hal itu. Kami memang menganggap banjir ini biang keroknya ya disitu, karena IGG ini ijin mendirikan pabrik gula direncanakan lahan penyangganya 10.000 ha.
“Sampai saat ini yang sudah ditanami 7000 ha, bayangin kalau perhektar isinya 700 pohon kakao, karet dan hari ini di tebang semua, maka 7.000 ha itu sama dengan 49000 pohon lo, yang di potong secara bersamaan diganti tebu, ini yang luar biasa.
“Untuk itulah saya mengundang WALHI melalui LAKUMHAM untuk melihat ini karena ini bencana beneran, korbanya rakyat beneran, infrastruktur beneran. lha ini apa ada kesalahan hukum, ada dugaan pelanggaran hukum atau tidak, agar nanti kita tidak di anggap senang atau tidak senang,” jelas Gus Malik.
Dikonfirmasi lanjut apakah sudah ada hasil dari koordinasi dengan WALHI, Gus Malik menambahkan “Saya sudah perintahkan LAKUMHAM untuk berkoordinasi dengan WALHI, sampai hari ini saya belum menghubungi LAKUMHAM lagi, jadi saya belum dapat kabar dari LAKUMHAM,” pungkasnya.
Banjir yang terjadi kali ini memantik simpati banyak pihak, masyarakat berharap segera ada tindak lanjut dari pihak pihak terkait agar kejadian ini tidak terulang kembali ketika musim hujan yang akan datang. (Adi/Yoyok).