FILESATU.CO.ID, KOTA MALANG | Gotong-royong bahu membahu warga RW 2 Kelurahan Kedungkandang Kecamatan Kedungkandang Kota Malang patut ditiru. Kenaikan kasus warga masyarakat yang terpapar covid-19 di wilayah ini tak pelak menggugah kesadaran untuk saling tolong-menolong antar warga masyarakat.
Tercatat sebanyak 13 orang warga selama PPKM Darurat yang terpapar covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri maupun isolasi di rumah sakit sesuai gejala yang ditimbulkan. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua RW 2 Kelurahan Kedungkandang Kota Malang saat pertemuan bersama Satgas Covid-19 dari Puskesmas Kedungkandang (21/7/2021).
Dalam kesempatan tersebut Muhamad Effendi sebagai Ketua RW menjelaskan peran perangkat RW dan RT serta ibu-ibu PKK saat mengetahui ada warga yang terpapar covid-19 didaerahnya.
“Semua berawal dari laporan RT yang harus segera ditindaklanjuti, ketika menemukan warga yang terpapar. Namun hal tersebut juga tergantung dari keterbukaan keluarga yang melaporkan, supaya ada tindakan yang bisa dilakukan oleh perangkat RT dan RW. Dalam situasi sulit seperti ini memang dibutuhkan kesadaran dan tenaga extra supaya masalah pasien ini tidak berkembang kemana-mana,” jelasnya.
Bersama warga masyarakat, Muhamad Effendi menyiapkan beberapa alat kesehatan untuk menunjang gerakan kemanusian untuk membantu pasien covid-19. Oxymeter dan 3 tabung oksigen disiapkan untuk digunakan secara bergantian bagi pasien yang membutuhkan.
“Kemarin ada yang ngedrop sampai 84 persen kadar oksigen dalam darah, sehingga diperlukan pertolongan menggunakan tabung oksigen, kebetulan ada donatur yang menyediakan oksigen sehingga kita tidak kesulitan. Karena tidak semua depo pengisian semua ada,” kata Effendi.
Selain itu bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri disediakan paket bahan makanan yang sudah disiapkan perangkat RW. Paket yang berisi beras, gula, madu, suplemen makanan, sarden dan kebutuhan pokok lainnya untuk 14 hari dipersiapkan oleh ibu-ibu PKK. Kontrol terhadap keluarga yang menjalani isolasi mandiri dilakukan setiap hari bergotong-royong bersama RT dan warga supaya pasien semangat untuk cepat sembuh.
“Untuk pengadaan dan distribusinya dilakukan oleh ibu-ibu PKK secara bergiliran seperti takjil, semoga hal ini bisa menggugah kesadaran masyarakat yang lain supaya bisa turut tolong-menolong,” Muhamad Effendi menjelaskan.
“Untuk makanan siap saji, sayur dan lauk pauk juga disiapkan secara bergiliran bagi warga yang menjalani isolasi mandiri,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini Effendi menerangkan untuk antisipasi penyebaran virus covid-19, RW 2 Kelurahan Kedungkandang telah membentuk tim untuk melakukan penyemprotan desinfektan dari rumah ke rumah sati minggu sekali.
Ditanya kenapa melakukan inisiatif gerakan ini, Effendi mengatakan jika harus menunggu bantuan dari pemerintah prosesnya menjadi lama, dan akan memperburuk keadaan. “Kita menyuruh isoman seseorang tapi kita tidak memenuhi kebutuhannya, itu juga membahayakan. Maka lingkungan harus pro aktif menyelesaikan persoalan tersebut. Kami menginginkan pasien yang menjalani isoman tidak merasa sendirian dan mendapatkan support dari para tetangga,” tegasnya.
Koordinasi kepada tenaga kesehatan secara masif juga dilakukan oleh perangkat RW. “Setiap hari tenaga kesehatan dar Puskesmas selalu absen walaupun lewat online untuk kontrol apakah pasien-pasien yang sedang menjalani isoman ada keluhan kesehatan dan perlu ada tindakan lanjutan,” kata pak ustad panggilan Ketua RW 2.
Dirinya berharap tracing terhadap warga tetap bisa dilakukan, supaya bisa cepat mengetahui mana warga yang terpapar dan mana yang tidak. Hal tersebut untuk memotong mata rantai penularan covid-19. “Ibu-ibu PKK sampai mengumumkan siapa yang mau Swab Antigen nanti pembayaran akan dilakukan oleh perangkat kampung,” Effendi menutup.
Laporan : Roni