Filesatu.co.id, Banyuwangi |Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tahun ini terus menggenjot pembangunan infrastruktur jalan sebagai salah satu upaya untuk mendongkrak sarana perekonomian usai dilanda pandemi covid-19.
Bahkan, perencanaan yang harus dieksekusi pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan diperkirakan mencapai 1.000 titik.
Hal itu diungkapkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meninjau salah satu jalan yang rusak di Kelurahan Kertosari pada Minggu (26/6/2022) dan hal itu langsung menginstruksikan kepada dinas terkait secepatnya pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan segera di eksekusi.
“Soal jalan kita lakukan bertahap. Saya sudah minta ke dinas utuk dipercepat. Hingga saat ini sudah ada 124 titik yang dilaksanakan, sehingga sampai akhir tahun bisa 1.000 titik, dan mohon maaf, kita baru jalan dua bulan terakhir karena ada proses yang harus kita lalui.
“Ini juga sebagai instrumen pemulihan ekonomi, karena saya minta skemanya padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja,” kata Ipuk.
Ipuk menambahkan, banyaknya usulan dari warga, akan tetapi pembangunan dan perbaikan jalan tetap diutamakan yang kondisinya rusak berat seperti jalan di kawasan Kertosari.
“Mendapat usulan dari warga pas pertemuan minggu lalu, karena itu saya lihat langsung ke sini. Ini kami masukkan di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) APBD,” tambah Ipuk.
Ipuk mengatakan banyaknya usulan meminta agar pembangunan dan perbaikan jalan dari masyarakat segera ditindaklanjuti.
Ipuk menjelaskan, perbaikan jalan diutamakan yang kondisinya rusak berat dan proses diminta untuk dipercepat seperti jalan di sepanjang balai Desa Tegalrum, Kecamatan Sempu, juga jalan Desa Sragi- Gendoh, jalan di dusun Yudomulyo Desa Ringintelu, Bangorejo.
“Kita laksanakan tahun ini, termasuk jalan di Desa Ringinagung, Kecamatan Pesanggaran yang juga akan dikerjakan tahun ini dengan menggunakan beton,”jelas Ipuk.
Selain itu, pembangunan infrastruktur jalan pada tahun ini akan dibangun jalan sepanjang 12 kilometer mulai dari Bandara Banyuwangi hingga Tembokrejo Muncar (Blimbingsari – Bomo, Bomo -Sumber Sewu, Sumber Sewu – Tembok Rejo).
Ipuk menambahkan, sejumlah program pelebaran jalan untuk memperlancar aktivitas masyarakat sekaligus menggerakkan perekonomian juga akan dilakukan di beberapa titik, di antaranya Kebondalem-Kesilir Krajan, dan Blimbingsari-Patoman.
Dikonfirmasi terpisah Plt Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Danang Hartanto menambahkan, pembangunan infrastruktur jalan menjadi prioritas di tahun ini terutama jalan yang rusak.
Bahkan tidak hanya 1.000 titik jalan yang akan dibangun kemungkinan diperkirakan bisa lebih melihat kondisi jalan banyak yang rusak, namun tetap melalui tahapan karena itu pelayanan apalagi banyaknya usulan warga .
“Kita akui banyaknya warga yang mengusulkan, namun tetap kita utamakan jalan yang mengalami kerusakan parah,” kata Danang.
Selain pembangunan jalan, Danang, berharap ada perimbangan pemakai jalan, kendaraan yang melebihi kapasitas atau over dimensi (Odol) juga harus ada solus.
“Jalan diperbaiki, kendaraan Odol tetap ya sama saja, jadi mestinya juga harus ada yang mengendalikan,” kata Danang membalas konfirmasi media ini.